Mikroskop : Pengaruh Penggunaannya Terhadap Sediaan Apusan Darah

Setiap makhluk hidup di dalam tubuhnya hampir 90% terdiri dari air, kedua organ penting yang ada dalam tubuh adalah Otak dan Darah yang masing-masing dalam regulasinya membutuhkan air sebagai komponen yang penting.

Setiap Makhluk hidup didalam tubuhnya memiliki peredaran darah yang berfungsi sebagai jalur transportasi, regulasi, proteksi sehingga tubuh bisa melakukan kinerjanya dengan baik. Pengertian Darah adalah cairan tubuh pada makhluk hidup yang mengangkut senyawa penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentransport produk sisa metabolik kembali ke sel.

Mikroskop-laboratorium-yang-handal

Tinjauan Umum Mikroskop

Darah yang ada dalam setiap makhluk hidup tidaklah berdiri sendiri tetapi memiliki komponen pendukung sehingga darah bisa memiliki keanekaragaman jenis, seperti plasma, sel darah ( sel darah merah, sel darah putih, dan Trombosit). Pada masing-masing komponen darah masih terdapat komponen-komponen lain yang mendukung satu sama lain.

Komponen darah adalah sebagai berikut :

  1. Plasma darah merupakan komponen darah yang berupa cairan berwarna kuning yang terdiri atas 90% air, 7% protein plasma, 0,9% macam jenis garam dan 0,1 % adalah glukosa. Warna kuning pada plasma darah biasanya dapat ditemukan pada darah yang mengendap akan tetapi warna kuning tersebut dapat berubah menjadi kuning keruh dikarenakan terlalu banyak lemak yang tertimbun
  2. Eritrosit adalah sel darah merah yang mengandung Hb yang membuat darah berwarna merah dan berperan sebagai transportasi oksigen ke seluruh tubuh
  3. Leukosit adalah sel darah putih yang berperan dalam system imun didalam tubuh,yang terbagi lagi menjadi granulosit (Netrofil,Eosinofil,Basofil) dan agranulosit (Monosit,Limfosit)
  4. Trombosit adalah kepingan darah yang berungsi untuk pembekuan dan penggumpalan darah, sehingga pada darah normal didapatkan hasil darah antara yang satu dengan yang lain seimbang (balance) , berbeda dengan pasien yang memiliki kelainan akan terjadi gangguan pada jenis darah yang ada dalam peredaran darah, kelainan darah tersebut beragam. Dimulai dari perbedaan ukuran,warna,bentuk,jumlah, maupun kerusakan kepingan darah.

Kemajuan Teknologi sangat mendukung dalam bidang kesehatan , semakin majunya teknologi semakin canggih alat-alat yang diciptakan untuk mempermudah pengerjaan laboratorium khususnya dalam bidang hematologi. Banyak bermunculan jenis alat hematologi yang menjanjikan hasil akurat. Bahkan beberapa alat Hematology Analyzer dapat mengeluarkan hasil lengkap dari mulai pembuatan apusan hingga pembacaan apusan darah tersebut.

Dalam memastikan hasil laboratorium akurat terkadang dilakukan double check dengan membuat sediaan apusan darah dan pembacaan pada mikroskop. Hal ini dilakukan karena alat Hematology Analyzer mengukur sampel darah dan membaca apusan darah berdasarkan prinsip FlowCytometer, keunggulan Hematology Analyzer lebih menekankan pada efisiensi waktu dan apabila hasil pasien yang didapatkan adalah normal akan lebih mempercepat TAT (Turn Around Time) terhadap pasien, tetapi setiap keuntungan pasti memiliki kekurangan, Inilah yang membuat peran Mikroskop dibutuhkan pada setiap tempat kerja ataupun di tingkat sekolah.

Penggunaan Mikroskop

Mikroskop memiliki peranan yang utama pada setiap laboratorium, hampir disetiap tempat tersebut selalu dapat dijumpai mikroskop dengan berbagai jenis dan merk yang mana setiap tempat berbeda. Adapun alat-alat canggih lainnya seperti Hematology Analyzer hanya mempermudah dalam efisiensi waktu, terlebih saat sampel yang diterima sedang banyak. Sangat tidak memungkinkan apabila harus melakukan pembacaan manual secara satu-satu, selain memakan waktu, kesalahan “Human Error” akan tinggi akibat kelelahan dari user.

Mikroskop adalah alat untuk membantu melihat objek yang terlalu kecil yang tidak dapat secara kasat mata terlihat. Tetapi akan lebih mudah terlihat saat sebuah sampel mendapatkan perlakuan khusus (Sediaan,Fiksasi,Pewarnaan). Jenis Mikroskop bervariasi dimulai dari Mikroskop Cahaya yang masih sangat manual hingga Mikroskop Elektron yang sudah canggih karena kemajuan jaman.

Keterkaitan Mikroskop terhadap Sediaan Apusan darah sangat penting, Alat Hematology Analyzer yang dimiliki hanya bisa memberikan flagging atau info terkait sel-sel darah yang abnormal, tetapi tidak benar-benar memaparkan seperti apa ke-abnormalan yang ada pada suatu apusan darah, Bahkan apabila alat tersebut memaparkan ke-abnormalan pada suatu darah, diduga karena keterbatasan alat dalam pembacaan jenis sel darah yang kemungkinan sel tersebut terlalu kecil, terlalu besar, bergerombol ataupun dikarenakan adanya bekuan pada sampel yang diproses. Hal inilah yang menjadikan mikroskop memegang peranan penting dalam Hematologi.

Beberapa manfaat Mikroskop yang memiliki peranan utama dalam sebuah laboratorium adalah sebagai berikut :

  1. Melihat atau membaca sel darah yang tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
  2. Melihat biakkan bakteri baik yang aktif bergerak maupun yang sudah mengalami pewarnaan.
  3. Melihat sedimen urine yang telah mengalami pemusingan dan penambahan zat warna.
  4. Melihat sel jaringan (Biopsi) setelah mengalami penambahan zat warna.
  5. Melakukan penelitian uji.

Beberapa pengaruh Mikroskop terhadap Sediaan Apusan darah adalah sebagai berikut :

  1. Pembacaan jumlah sel yang abnormal, sebagai contoh alat membaca jumlah trombosit terlalu rendah, perlu diperhatikan apakah ada riwayat sebelumnya , apabila ada riwayat kemungkinan benar adanya trombosit pasien saat itu sedang mengalami fase turun, sedangkan apabila didapati pasien baru melakukan pemeriksaan laboratorium ,diharuskan melakukan konfirmasi apusan darah untuk memastikan hasil trombosit dengan melakukan perhitungan trombosit manual.
  2. Ketika alat mengalami troubleshooting pada pembacaan darah lengkap atau diffcount , Mikroskop dapat membantu dalam pembacaan yang dilakukan secara manual dibantu dengan alat differential counting.
  3. Kelainan pada sel darah lebih mudah diklasifikasikan dengan bantuan mikroskop, sebagai contoh : alat hanya membaca ditemukan “IG present” , tetapi secara garis besar tidak dijelaskan apusan yang ditemukan tergolong dalam Mieoblast,Mielosit,Metamielosit,ataupun hanya Netrofil segmen yang dimana segmennya merapat padat sehingga alat terkecoh dan membacanya sebagai “IG present”. Sehingga sebagai petugas laboratorium yang mana dalam pengeluaran hasil dapat disertakan kelainan darah lain diluar pembacaan diffcount agar hasil tetap berjumlah 100%, dengan bantuan keterangan yang dilampirkan sesuai pembacaan manual.
  4. Tenaga Laboratorium yang kompeten membantu dalam mempermudah mengaplikasikan hasil pada alat dengan konfirmasi manual dengan mikroskop, Sebagai manusia yang bertindak laku terhadap pemprosesan ,diperlukan keahlian dalam melakukan pembuatan apusan darah yang dapat terbaca, fiksasi dan pewarnaan yang baik, sampai dengan pembacaan secara cepat,tepat dan sesuai dengan prosedur pembacaan apusan darah.
  5. Pemeliharaan Mikroskop menjadi sangat perlu dikarenakan mikroskop yang penting dalam mendukung hasil laboratorium, sehingga sebagai user diharap bertanggung jawab dalam penggunaan mikroskop, terkhususnya pembacaan yang dilakukan dengan menggunakan minyak imersi sebagai alat bantu.

Beberapa tips dalam pemeliharan Mikroskop yang baik adalah

  • Setelah menggunakan minyak imersi segera dibersihkan dengan alcohol 70% pada lensa objektif .
  • Menurunkan atau mengecilkan cahaya saat mikroskop akan dimatikan atau tidak sedang digunakan ,guna agar lampu mikroskop tahan lama, menurunkan kondensor, menjauhkan lensa objektif dengan meja preparat,dan memposisikan mikroskop seperti semula.
  • Meletakkan mikroskop ditempat yang sesuai dengan posisi user untuk mengindari salah punggung atau leher dalam pembacaan.
  • Membersihkan setiap bagian lensa dengan tissue halus setiap akan dilakukan pembacaan. Jika diperlukan dapat diberikan alcohol 70%
  • Membersihkan badan mikroskop atau bagian non-optik dengan kuas kecil.

Kesimpulan Penggunaan Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang memegang peranan penting, sehingga perlakuan terhadap alat mikroskop sangat diperhatikan, terlebih digunakan untuk melihat objek infeksius yang mengharuskan pembersihan setelah pemakaian, sehingga tidak mengkontaminasi sampel yang lain maupun user yang bertindak melakukannya, pemakaian Alat pelindung diri diperlukan sebagai syarat dalam bekerja dilaboratorium.

Dengan adanya mikroskop hasil apusan darah yang abnormal dapat dipertanggungjawabkan dikarenakan telah dikonfirmasi dari alat Hematology Analyzer dengan Mikroskop secara manual. Sehingga keterkaitan antara mikroskop dengan apusan darah menjadi tidak dapat dipisahkan.

 

Ditulis oleh : Laura Angelica – Maret 2019

Mereferensi (daftar pustaka) :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Konten dalam website ini memiliki hak cipta, verifikasi untuk izin penggunaan.
WhatsApp chat