Mengenal tipe air laboratorium untuk kebutuhan analisis menjadi penting bagi laboran. Ada sedikitnya 3 jenis tipe air yang perlu anda ketahui untuk berbagai keperluan di laboratorium. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai “Tipe Air Laboratorium Untuk Kebutuhan Analisis“. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
PT. Andaru Persada Mandiri adalah distributor alat laboratorium yang memberikan solusi lengkap layanan terintegrasi. Andaru menjual berbagai alat laboratorium, memberikan layanan installasi, training pengguna, service, maintenance dan kalibrasi alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Yuk kita mulai pembahasannya!
Efek dari mutu air seringkali diabaikan, namun air adalah reagent yang paling umum digunakan untuk berbagai keperluan laboratorium. Terkait pengujian kualitas, air yang memenuhi mutu standar merupakan kunci untuk mampu memperoleh hasil uji yang diharapkan. Selain itu, mampu menunjang keberhasilan dari suatu proses penelitian atau analisis di laboratorium. Memahami begitu pentingnya air yang sesuai standar internasional adalah hal yang sangat penting untuk berbagai tipe air yakni Air Tipe I hingga Air Tipe III. Untuk menghasilkan air yang berkualitas baik bergantung pada pemilihan teknologi pemurnian air baku yang tepat dan benar. Desain sistem pengolahan air baku yang akurat dalam memonitor dan mengukur kontaminan pada air sejalan dengan hasil air.
Baca juga : promo alat laboratorium
Menghasilkan air yang murni dan berkualitas sejalan dengan pentingnya memilih sistem dan teknologi apa yang sesuai. Proses pemastian teresbut meliputi: melakukan validasi mutu, pemantauan penyimpanan air dan pemeliharaan system. Ada berbagai tingkat atau kelas dari air sesuai dengan kualitas air yang diperlukan untuk berbagai macam aplikasi. Yang menentukan perbedaan kualitas ait adalah karena air tersebut memiliki nilai yang berbeda. Kebutuhan akan perbedaan nilai air tersebut menyebabkan air butuh proses pemurnian. Selain itu kualitas air juga digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan suatu prosedur uji atau alat yang akan digunakan untuk analisis secara instrumentasi untuk aplikasi di laboratorium.
Macam-Macam Tingkat Kemurnian Air
Ada empat level kemurnian air dalam industri pemurnian air, yang masing-masing digunakan untuk berbagai aplikasi di laboratorium. Kualitas air dapat di control melalui serangkaian pengukuran konduktivitas (µS / cm) atau resistivitas MΩ-cm), Total Organic Carbon (TOC) dalam konsentrasi ppb, dan jumlah total bakteri (CFU / ml).
Level Kemurnian Air dalam Aplikasi Laboratorium
Air Baku
Disebut sebagai tap water atau city water atau drinking water yang kualitasnya tergantung pada sumbernya. Sementara air baku dalam secara alami disaring oleh lapisan batuan dan tanah, air yang bersumber dari air permukaan danau dan waduk yang memikiki resiko kontaminasi dari lingkungan. Air baku diidentifikasi secara fisik dengan parameter uji pengukuran warna, bau dan kekeruhannya.
Air baku dapat di pantau karakteristik kimianya seperti pH dan Hardness, serta karakteristik bakteriologis. Beberapa kontaminan yang paling signifikan dari air baku adalah dissolved ion, mineral, mikroorganisme dan senyawa organik. Air baku harus selalu diuji dan dipantau kualitnya untuk memastikan bahwa kualitasnya cukup memadai untuk tidak merusak system pemurnian air (water purification system).
Jenis pra pengolahan yang paling umum adalah pore filter. Proses ini terdiri dari air baku diproses melalui gulungan serat yang mampu menarik kotoran. Karbon juga digunakan untuk mengikat ion klorin, karena jika mereka tidak dihilangkan maka klorin akan menyebabkan kerusakan membran reverse osmosis (RO). Langkah lain yang biasa dilakukan adalah pemasangan water softener untuk mengurangi hardness level sebelum masuk kedalam membran RO. Air baku dengan hardness level yang tinggi menyebabkan penurunan dari lifetime membran RO.
Air murni (Tipe 3)
Diperoleh dengan mengolah air baku menggunakan sistem penyaringan karbon dan teknologi reverse osmosis (RO). Pengolahan dengan teknologi tersebut merupakan cara yang paling hemat biaya untuk mengurangi kontaminan air. Sistem pengolahan tersebut dapat menghilangkan hingga 99% kontaminan pada air baku. Reverse osmosis (RO) dengan proses melewatkan aliran air dari larutan yang kurang pekat melalui membran semi-permeabel menuju larutan yang lebih pekat. Dengan system pressure eksternal ke bagian yang lebih terkonsentrasi, kemudian aliran osmosis di reverse, yang menekan air untuk mampu melewati membran dan meletapas kotoran di permukaan.
Teknologi dari Reverse osmosis (RO) menerapkan system difusi yakni menolak partikel dengan berat molekul yang lebih tinggi. Parameter seperti suhu air baku, tekanan, dan kondisi fisik membran RO adalah semua yang mempengaruhi tingkat penolakan partikel dengan berat molekul yang lebih tinggi.
Air RO adalah jenis air yang paling umum digunakan di preparasi awal untuk banyak aplikasi di laboratorium. Air RO banyak digunakan pada mesin cuci alat gelas dan sebagai air pengisi autoklaf. Selain itu, dapat digunakan sebagai pra pengolahan untuk sistem air ultrapure.
Laboratorium Umum (Tipe 2)
Dikenal sebagai air kelas laboratorium umum atau air tipe 2. Air tipe 2 dihasilkan melalui kombinasi Reverse osmosis (RO) dan juga teknologi tambahan seperti ion exchange atau pertukaran ion listrik (EDI).
Deionisasi atau pertukaran ion, adalah proses menghilangkan ion dari air RO dengan menggunakan resin sintetis. Reaksi kimia saat air melewati beads penukar ion sehingga terjadi proses penghilangan ion. Proses tersebut berlanjut hingga semua ion yang tidak diinginkan terganti dengan ion hidrogen dan hidroksil yang kemudian membentuk air murni setelah dikombinasikan.
EDI atau pertukaran ion listrik adalah teknologi pemurnian air yang aktif dengan menggabungkan elektrodialisis dan ion exchange. Air dialirkan diantara membran permeabel anion dan membran permeabel kation dalam EDI cells. EDI cells tersebut berisi resin ion exchange. Ion akan tertarik ke elektroda yang bermuatan berlawanan.
Dari proses tersebut, dihasilkan air Tipe 2 yang memiliki resistivitas 1-15MΩ-cm. Air tipe 2 ini banyak digunakan untuk aplikasi umum seperti pembuatan larutan buffer/penyangga, pembuatan media uji mikrobiologi, pengujian kimia umum dan spektrofotometri.
Ultrapure Water (Tipe 1)
Air tipe ini memiliki resistivitas 18,2 MΩ-cm pada 25°C. Air tipe 1 merupakan air yang dipersyaratkan untuk aplikasi laboratorium analitis. Flow cytometry, GC, UHPLC, HPLC, LC-MS, GC-MS, ICP-OES adalah instrumentasi yang membutuhkan air Tipe 1.
Alat pendukung yang mampu menghasilkan air Tipe 1 sering disebut sebagai scrubber dan diberi umpan dari sistem reverse osmosis yang terlokalisir dan terpusat. Bakteri dan organic residue mampu dihilangkan dengan menggunakan paparan sinar ultraviolet panjang gelombang ganda (185nm dan 254nm).
Prosesnya adalah, air baku dialirkan kedalam bejana yang terdapat sinar UV, sinar tersebut merusak molekul genetik apa pun yang diperlukan untuk fungsi reproduksi. Proses tersebut mencegah mikroorganisme berkembang biak atau bereplikasi.
Kesimpulannya, setiap jenis level air harus melalui berbagai proses dan membutuhkan teknologi untuk memenuhi standar kemurnian tertentu. Tingkat kemurnian tersebut dijadikan acuan untuk memilih air yang tepat untuk digunakan diberbagai aplikasi laboratorium. Maka dari itu, sangatlah penting untuk kita mampu mengklasifikasi dan membedakan antara empat jenis level air tersebut, sehingga kita dapat memahami cara penggunaannya di laboratorium.
PT Andaru Persada Mandiri memiliki water purification system (WPS) yang mampu memenuhi kebutuhan berbagai level air. REPHILE adalah product WPS kami yang mampu menghasilkan air RO, TIPE 1 dan TIPE 2.
Ditulis Oleh : CPA
Demikian artikel “Tipe Air Laboratorium Untuk Kebutuhan Analisis“. Bagi anda yang membutuhkan diskusi cepat produk ini bisa menghubungi contact PT. Andaru Persada Mandiri via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link alamat kami sertakan pada Google Maps.
Excellent post. Ӏ’m going througһ some of these issues as well..
Hello Lucille, thanks for the comment. Don’t forget to read other articles on our website.
Buat yang masih baru masuk kampus, baca artikel ini deh. Berguna banget buat nambah pengetahuan tentang alat laboratorium.
Saya jadi lebih paham tentang laboratorium setelah membaca ini.
Saya sangat berterima kasih atas informasi yang disampaikan dalam artikel ini