Halo sobat labs, bagaimana kabarnya ? Semoga anda semua sehat selalu. Di artikel kali ini, penulis akan membahas seputar jenis-jenis oven laboratorium. Tentunya dengan spesifikasi dan fitur yang berbeda. Semoga dengan membaca ini, dapat membantu anda dalam memilih oven yang akan digunakan di laboratorium ya. Langsung saja kita simak.
Sebelum kita masuk ke pembahasan, penulis ingin menginformasikan jika anda membutuhkan alat oven laboratorium ini, bisa anda dapatkan di distributor alat laboratorium. Nah, PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium juga menyediakan alat hematology analyzer tersebut dan berbagai macam alat general laboratorium lainnya seperti disintegration tester, friability tester, hardness tester, dissolution tester, biosafety cabinet, mikroskop, mikropipet, autoclave, centrifuge, water bath.
Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa menghubungi kontak yang tersedia via WhatsApp : 0877 7727 7740 atau Telepon (0251) 7504679. Link alamat juga kami cantumkan disini googlemaps.
Jenis Jenis Oven Laboratorium
Penulis akan lanjut ke pembahasan mengenai jenis jenis oven laboratorium. Terdapat 5 jenis oven laboratorium yang dapat anda pelajari, diantaranya ada Forced Convection Oven, Gravity Oven, Vacuum Oven, Microwave Oven Laboratorium dan Universal Drying Oven. Yuk langsung saja kita simak penjelasan dan perbedaan dari masing-masing alat tersebut.
Masih semangat kan ? Oke, kita mulai dari yang pertama ya .
Forced Convection Oven
Yang pertama ada Forced Convection Oven. Oven laboratorium yang satu ini dapat melakukan sterilisasi atau pengeringan suatu media dengan memanfaatkan aliran udara panas.Lalu, aliran panas tersebut dialirkan secara elektrik. Alat gelas yang dapat dilakukan sterilisasi dengan jenis ini diantaranya seperti labu ukur, erlenmeyer,, pipet, cawan petri, cawan penguap. Perlu diingat, suhu pada jenis ini tentu lebih rendah dibanding dengan alat furnace.
Gravity Oven
Yang kedua ada Gravity Oven. Jenis oven laboratorium ini lebih diprioritaskan pada kebutuhan industri, seperti proses pengeringan atau pemanggangan. Mengapa demikian ?
Hal ini karena Gravity Oven memang dirancang untuk media/alat yang memiliki tingkat keseragaman suhu yang rendah. Dari model alat sendiri, jenis ini menghasilkan akan menghasilkan udara alami yang berasal dari rak baja berbahan stainless, untuk mencapai keseragaman suhu. Gravity Oven memiliki sedikit kesamaan dengan beberapa jenis oven lainnya.
Vacuum Oven Laboratorium
Selanjutnya yang ketiga ada jenis Vacuum Oven. Jenis yang satu ini seringkali digunakan untuk melakukan proses pengeringan atau sterilisasi untuk alat-alat yang bersifat halus dan tidak terlalu besar. Seperti untuk mengeringkan alat-alat kecil seperti piknometer dan alat gelas kecil lainnya.
Tak hanya alat, jenis ini juga bisa melakukan pengeringan sekaligus membuat pelarut yang mudah terbakar. Dengan suhu tekanan rendah, jenis ini juga dapat meminimalisir proses oksidasi selama pengeringan. Suhu yang diberikan pada jenis ini berkisar antara 200 derajat celcius hingga 250 derajat celcius.
Microwave Oven Laboratorium
Keempat, ada microwave oven laboratorium. Sesuai dengan namanya, jenis yang satu ini memiliki bentuk yang mungkin tampak seperti microwave pada umumnya. Namun, tentu dengan fungsi yang berbeda. Uniknya, jenis ini melakukan proses pemanasan dan pengeringan dengan menggunakan gelombang mikro, sehingga dapat menghasilkan panas yang lebih merata.
Universal Drying Oven
Terakhir, ada Universal Drying Oven. Oven laboratorium jenis ini juga dikenal dengan nama lain, moisture extraction oven. Ya, oven ini digunakan untuk melakukan pengeringan dalam kondisi yang cepat, atau dibutuhkan secara cepat.
Nah, bagi anda yang pernah menggunakan alat oven laboratorium, silahkan bagikan pengalamannya di kolom komentar untuk diskusi bersama.
Ditulis Oleh : DNA
Sampai disini dulu artikel mengenai ” Jenis – Jenis Oven Laboratorium Yang Perlu Diketahui “. Untuk informasi lengkap mengenai alat ini, anda bisa kunjungi artikel Oven Laboratorium . Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda, sampai jumpa di artikel berikutnya.