Oven Laboratorium – Oven laboratorium adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi, pemanasan, dan pengeringan alat atau media pada kondisi kering. Lewat artikel ini, penulis ingin membagikan beberapa poin terkait oven laboratorium yang bisa anda pelajari. Informasi tersebut mulai dari pengertian, fungsi, prinsip kerja, cara menggunakan, jenis jenis, spesifikasi singkat, cara merawat alat, tips menggunakan, harga oven laboratorium, hingga tempat jual oven laboratorium. Yuk langsung simak ulasannya berikut ini.
PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium menjual alat chemistry analyzer dengan berbagai tipe. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa menghubungi customer service kami via whatsapp 087777277740 atau Telepon (0251) 7504679 atau berkunjung ke kantor langsung. Link pengetahuan produk oven laboratorium kami sertakan pada link : jual oven laboratorium.
Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakan Oven LaboratoriumBicara soal oven, alat yang satu ini memang sangat luas pengertiannya. Diantara kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan oven yang biasa digunakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Nah tapi, yang akan penulis bahas kali ini bukanlah oven itu ya sobat. Lalu, apa dong? Untuk mengetahui jawabannya, langsung simak saja ulasan berikut ya.
Pengertian Oven Laboratorium
Seperti yang sudah di bahas di atas sekilas, Oven laboratorium adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi, pemanasan, dan pengeringan alat atau media pada kondisi kering. Alat yang satu ini banyak digunakan di berbagai macam laboratorium, mulai dari laboratorium kimia, fisika hingga farmasi. Alat ini memiliki banyak keunggulan yang dapat memudahkan pekerjaan atau praktikum ketika di dalam laboratorium.
Lantas, bagaimana dengan fungsi oven laboratorium secara umum ? Yuk langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Oven Laboratorium
Setiap alat yang kita gunakan atau benda apapun itu, pasti terdapat sejarah penemuan di dalamnya. Termasuk juga dengan oven laboratorium. Siapa sih penemu pertama yang menciptakan oven tersebut?
Bicara soal oven, hal ini tentu akan melekat dengan nama seorang ilmuwan asal asal Amerika, yakni Percy Lebaron Spenser.
Penemuan terkait oven ini bermula ketika Percy yang bekerja di lembaga pertahanan sedang melakukan penelitian. Saat melakukan penelitian tentang kemampuan radar, Ia melihat coklat di dalam saki celananya meleleh. Hal ini pun membuat dirinya semakin bersemangat untuk melakukan penelitian mengenai gelombang mikro, yang dapat berfungsi untuk melakukan pemanasan pada suatu bahan makanan.
Penemuan Oven Pertama
Dari penelitian ini, Percy akhirnya menciptakan oven pertamanya, yang memiliki berat sekitar 400 kilogram. Namunckarena ukurannya yang besar, oven tersebut menjadi tidak praktis jika digunakan di dalam keperluan rumah tangga. Hingga akhirnya, oven pertama tersebut hanya digunakan untuk pemakaian di dalam pesawat saja.
Hingga pada akhirnya di tahun 1952, sebuah perusahaan bernama Tappan Company menciptakan oven microwave yang dapat digunakna dan lebih praktis. Seiring berjalannya waktu, oven pun semakin berkembang hingga merambah ke dunia laboratorium. Dan akhirnya terciptalah berbagai macam jenis oven laboratorium yang digunakan di berbagai jenis laboratorium seperti sekarang ini.
Jadi, kurang lebih seperti itu sejarah dari penemuan oven pertama ini. Dengan adanya oven di laboratorium, tentu akan membantu berbagai jenis pekerjaan kita bukan? Di laboratorium sendiri, oven digunakan oleh berbagai individu, mulai dari dosen, peneliti, laboran hingga para mahasiswa/i.
Fungsi Oven Laboratorium Secara Umum
Oven laboratorium memiliki peran yang cukup penting untuk menunjang jalannya praktikum. Bagaimana tidak, alat yang satu ini memiliki peran untuk membersihkan seluruh peralatan gelas dan media-media untuk kembali ke dalam kondisi steril.
Jadi, apa sebenarnya fungsi oven laboratorium ini secara umum ?
Secara umum, alat yang satu ini berfungsi untuk melakukan proses pemanasan, sterilisasi hingga pengeringan suatu alat gelas dan yang lainnya di laboratorium. Tak hanya alat gelas, oven laboratorium juga dapat melakukan sterilisasi dan pemanasan pada bahan kimia, pelarut organik, hingga beberapa media media yang ingin dilakukan pembersihan.
Penulis juga ingin membagikan beberapa poin mengenai fungsi oven laboratorium pada laboratorium yang berbeda, seperti laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi hingga laboratorium farmasi.
Fungsi di Laboratorium Kimia
Kegunaan atau fungsi oven laboratorium secara umum sebenarnya, yakni untuk melakukan proses sterilisasi kering atau pemanasan. Yang berbeda, tentu penggunannya di berbagai laboratorium. Seperti dalam laboratorium kimia misalnya. Pada laboratorium ini, alat alat atau media yang dilakukan sterilisasi biasanya adalah peralatan gelas, seperti beaker glass, gelas ukur, cawan petri, cawan penguap dan yang lainnya.
Fungsi di Laboratorium Biologi
Selanjutnya pada laboratorium biologi. Pada laboratorium ini, alat yang dilakukan sterilisasi mungkin tak jauh berbeda seperti di laboratorium kimia. Ya, peralatan yang dilakukan pemanasan biasanya meliputi alat-alat gelas. Ataupun cawan petri berisi media tanaman yang hendak dimatikan mikroorganisme nya.
Fungsi di Laboratorium Farmasi
Untuk di laboratorium farmasi sendiri, peralatan yang dilakukan sterilisasi dapat bermacam-macam. Bisa peralatan gelas, pelarut organik, hingga media yang terdapat bakteri di dalamnya. Ya, semua itu dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang menempel pada alat gelas, agar tidak dapat menimbulkan kontaminasi pada alat gelas lain yang hendak digunakan.
Gambar Oven Laboratorium
Penulis juga melampirkan gambar alat oven laboratorium dari bran Daihan Labtech yang mungkin bisa menjadi referensi bagi anda :
Oh iya, bagi anda yang pernah menggunakan alat oven laboratorium, jangan lupa untuk bagikan pengalaman anda di kolom komentar ya.
Prinsip Kerja Oven Laboratorium
Sekilas, mungkin alat ini memiliki fungsi dan prinsip kerja yang mirip dengan autoclave. Tetapi, oven memiliki prinsip kerja yang berbeda.
Seperti yang kita tahu, autoclave memiliki prinsip kerja dengan melakukan pemanasan atau sterilisasi alat dalam kondisi basah. Nah, kebalikan dari hal itu, oven memiliki cara kerja alat pengeringan atau sterilisasi alat gelas dalam kondisi kering. Hal ini tentu akan berpengaruh pada media yang sedang dikeringkan. Lalu, bagaimana prinsipnya ?
Prinsip kerja oven laboratorium adalah dengan memanfaatkan prinsip udara kering dengan suhu tinggi. Ya, udara kering dalam oven ini berfungsi untuk melakukan sterilisasi alat, media, hingga pelarut organik. Suhu panas yang dikeluarkan oleh oven ini akan dilakukan penyerapan ke tiap permukaan alat yang sedang dilakukan sterilisasi atau pengeringan. Setelah terserap oleh alat tersebut, kemudian panas akan merambat ke seluruh permukaan dengan suhu yang stabil untuk melakukan sterilisasi. Dengan panas yang tinggi, oven laboratorium mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat pada alat, hal ini pun erat hubungannya dengan proses oksidasi dari suhu panas yang dihasilkan.
Proses sterilisasi atau pengeringan ini biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 3 jam, dengan suhu 180 derajat celcius. Yang perlu anda ingat, sebelum melakukan sterilisasi dengan alat, sebaiknya anda melapisi alat atau media tersebut dengan lapisan aluminium foil. Mengapa demikian ? Hal ini bertujuan untuk mengindari adanya kontaminasi dari satu alat ke alat lainnya ketika berada di dalam oven tersebut.
Jenis Jenis Oven Laboratorium
Kita lanjut yuk, masih semangat kan?
Penulis akan lanjut ke pembahasan mengenai jenis jenis oven laboratorium. Terdapat 5 jenis oven laboratorium yang dapat anda pelajari, diantaranya ada Forced Convection Oven, Gravity Oven, Vacuum Oven, Microwave Oven Laboratorium dan Universal Drying Oven. Yuk langsung saja kita simak penjelasan dan perbedaan dari masing-masing alat tersebut.
Forced Convection Oven
Yang pertama ada Froced Convection Oven. Oven laboratorium yang satu ini dapat melakukan sterilisasi atau pengeringan suatu media dengan memanfaatkan aliran udara panas.Lalu, aliran panas tersebut dialirkan secara elektrik. Alat gelas yang dapat dilakukan sterilisasi dengan jenis ini diantaranya seperti labu ukur, erlenmeyer,, pipet, cawan petri, cawan penguap. Perlu diingat, suhu pada jenis ini tentu lebih rendah dibanding dengan alat furnace.
Gravity Oven
Yang kedua ada Gravity Oven. Jenis oven laboratorium ini lebih diprioritaskan pada kebutuhan industri, seperti proses pengeringan atau pemanggangan. Mengapa demikian ?
Hal ini karena Gravity Oven memang dirancang untuk media/alat yang memiliki tingkat keseragaman suhu yang rendah. Dari model alat sendiri, jenis ini menghasilkan akan menghasilkan udara alami yang berasal dari rak baja berbahan stainless, untuk mencapai keseragaman suhu. Gravity Oven memiliki sedikit kesaaman dengan beberapa jenis oven lainnya.
Vacuum Oven Laboratorium
Selanjutnya yang ketiga ada jenis Vacuum Oven. Jenis yang satu ini seringkali digunakan untuk melakukan proses pengeringan atau sterilisasi untuk alat-alat yang bersifat halus dan tidak terlalu besar. Seperti untuk mengeringkan alat-alat kecil seperti piknometer dan alat gelas kecil lainnya.
Tak hanya alat, jenis ini juga bisa melakukan pengeringan sekaligus membuat pelarut yang mudah terbakan.
Dengan suhu tekanan rendah, jenis ini juga dapat meminimalisir proses oksidasi selama pengeringan. Suhu yang diberikan pada jenis ini berkisar antara 200 derajat celcius hingga 250 derajat celcius.
Microwave Oven Laboratorium
Keempat, ada micorwave oven laboratorium. Sesuai dengan namanya, jenis yang satu ini memiliki bentuk yang mungkin tampak seperti microwave pada umumnya. Namun, tentu dengan fungsi yang berbeda. Uniknya, jenis ini melakukan proses pemanasan dan pengeringan dengan menggunkana gelombang mikro, sehingga dapat menghasilkan panas yang lebih merata.
Universal Drying Oven
Terakhir, ada Universal Drying Oven. Oven laboratorium jenis ini juga dikenal dengan nama lain, mositure extraction oven. Ya, oven ini digunakan untuk melakukan pengeringan dalma kondisi yang cepat, atau dibutuhkan secara cepat.
Oven Laboratorium dan Bagian Bagiannya
Lanjut ke bagian bagian oven laboratorium. Diantaranya ada display, temperatur, timen on/off, saklar on/off, timer alarm, pengatur katup, pembuka oven hingga lampu indikator alarm. Berikut penulis jabarkan masing-masing fungsinya.
Display
Pertama ada display. Bagian ini tentu berfungsi untuk menampilkan informasi seputar pengaturan oven tersebut.
Temperature
Selanjutnya ada temperature. Temperature berfungsi untuk mengatur suhu, dan memilih suhu yang diinginkan. Pada bagian ini terdapat tombol yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan suhu pada oven laboratorium.
Timer On/Off
Seperti namanya, bagian ini berfungsi untuk sebagai mengatur saklar secara otomatis. Bisa dengan cara menambah atau menguranginya.
Tombol On/Off
Tentu saja bagian ini berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan oven.
Timer
Berfungsi untuk mengatur alarm, sebagai pengingat dari alat yang sedang anda lakukan sterilisasi dengan oven laboratorium.
Pengatur Katup
Selanjutnya ada pengatur katup. Bagian ini berfungsi untuk mengatur keluar masuknya udara yang ada pada saat proses pengeringan. Caranya adalah dengan menggeser ke atas atau ke bawah katup tersebut.
Pembuka Oven
Kemudian, tentunya ada pembuka oven. Berfungsi untuk membuka dan menutup oven. Digunakan dengan cara menggeser ke bawah, lalu kemudian di tarik keluar.
Lampu Indikator Alarm
Terakhir ada lampu indikator alarm. Bagian ini berfungsi untuk memberi tanda jika proses pengeringan atau sterilisasi telah selesai dilakukan.
Cara Menggunakan Oven Laboratorium
Bagaimana Cara Menggunakan Oven Laboratorium?
Jika kita sudah mempelajari mengenai pengertian, fungsi, prinsip hingga bagian bagian alat, selanjutnya kita akan membahas mengenai cara menggunakan oven laboratorium. Bagaimana cara menggunakan oven laboratorium yang benar? Yuk simak penjelasan penulis berikut ini :
- Pertama-tama, tentu saja yang anda perlu lakukan adalah menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti jas laboratorium, masker, dan juga hand gloves/sarung tangan.
- Selanjutnya yang dapat anda lakukan adalah menyiapkan alat atau media yang hendak dilakukan pengeringan atau sterilisasi.
- Sebelum memasukkan alat ke dalam oven laboratorium, pastikan peralatan tersebut sudah dibungkus menggunakan aluminium foil. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi silang antara satu alat dengan alat yang lainnya ketika dilakukan sterilisasi.
- Jika sudah, secara perlahan masukkan peralatan tersebut secara rapi ke dalam oven laboratorium.
- Lalu, hidupkan oven laboratorium dengan cara menekan tombol on, dan tunggu hingga lampu oven tersebut kedap kedip.
- Hal penting yang harus anda lakukan selanjutnya adanya mengatur waktu dan suhu yang akan digunakan. Dalam hal ini, kita tidak boleh sembarangan mengatur suhu, karena tentu saja tiap alat atau media yang dilakukan pengeringan memiliki batas ketahanan terhadap panas yang berbeda.
- Saat alat atau media yang anda lakukan sterilisasi berasal dari bahan plastik, makan sebaiknya jangan atur suhu di atas 100 derajat celcius.
- Jika sudah diketahui suhu yang akan digunakan, maka langsung tekan tombol on dan tunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
- Ketika proses sterilisasi atau pengeringan sudah dilakukan, selanjutnya anda jangan langsung membuka oven dan mengambil alat tersebut.
- Sebaiknya anda biarkan beberapa menit terlebih dahulu sampai alat tersebut dingin di dalam oven.
- Jika sudah dirasa cukup, barulah keluarkan alat tersebut secara hati-hati.
- Yang terakhir, jangan lupauntuk mencabut kabel dan juga matikan oven ya.
Bagaimana ? Apakah penjelasan tadi sudah menjawab pertanyaan anda?
Spesifikasi Oven Laboratorium Daihan LabTech
Untuk spesifikasi, penulis akan menjelaskan salah satu spesifikasi dari oven laboratorium Daihan LabTech dengan jenis Universal Drying Oven. Jenis oven yang satu ini memiliki beragam kelebihan, mulai dari fungsinya yang ideal, dan kontrol kualitas yang baik.
Berikut penjelasannya :
Model | LDO-030E | LDO-060E | LDO-100E |
Dimensi Alat
Eksterior |
350x320x320 495x470x690 |
400x350x400 545x500x770 |
500x400x500 645x550x870 |
Kapasitas | 35ℓ | 56ℓ | 100ℓ |
Suhu
Akurasi Suhu |
Ambient +15°C to 250°C
±1.0°C ±5.0°C at 120°C |
||
Pemanas | 1Kw | 1.5kW | 2Kw |
Konveksi | Natural Konveksi | ||
Kontrol | PID Multi-Function Controller, Alarm, Auto Tunning | ||
Waktu | Timer Otomatis 0-99min, 99hr, continuous | ||
Material Interior Eksterior | Stainless Steel
Epoxy powder coated steel |
||
Rak | Rak 2 atau 3 yang dapat disesuaikan | ||
Isolasi | Glass Wool | ||
Pemanas | Over Heat Protector Over Current & Leakage Breaker | ||
Suplai Listrik | 110V, 60Hz or 220V,50/60 Hz |
Sterilisasi Alat Menggunakan Oven Laboratorium
Bagaimana Cara Sterilisasi Menggunakan Oven Laboratorium ?
Mungkin diantara anda ada yang berpendapat bahwa untuk melakukan proses sterilisasi hanya menggunakan autoclave. Padahal, oven laboratorium juga dapat digunakan untuk melakukan proses sterilisasi. Sama halnya dengan autoclave, oven laboratorium juga dapat digunakan untuk melakukan sterilisasi. Yang menjadi pembeda, oven laboratorium menggunakan sistem panad dalam kondisi kering. Sedangkan autoclave pada kondisi basah.
Berapa Suhu Oven Laboratorium ?
Suhu yang digunakan dalam menggunakan oven laboratorium ini berbeda-beda. Sesuai litelatur, berikut beberapa suhu yang digunakan pada proses pengeringan atau sterilisasi :
- Pertama, untuk proses sterilisasi selama 1 jam, suhu yang digunakan adalah 1700C.
- Kedua, jika sterilisasi berlangsung selama 2 jam, maka suhu terbaik yang digunakan adalah 1600C.
- Ketiga, jika berlangsung selama 2,5 jam, maka menggunakan suhu 1500C.
- Keempat, dengan waktu 3 jam, suhu yang digunakan adalah 1400C.
Cara Merawat Oven Laboratorium
Setiap menggunakan alat laboratorium, tentu kita sebagai pengguna harus menggunakan dan merawatnya dengan baik dan benar. Berikut penulis akan membantu anda mengetahui beberapa cara untuk melakukan perawatan alat laboratorium tersebut. Yuk simak penjelasan di bawah ini :
- Pastikan untuk selalu membersihkan komponen-komponen kecil yang terdapat pada alat.
- Cabut selalu steker oven pada sebelum atau sesudah digunakan.
- Pada saat proses sterilisasi, pastikan agar terdapat jarak pada masing-masing alat yang dimasukkan di dalam oven tersebut.
- Jangan pernah menggunakan oven laboratorium dalam kondisi terbuka.
- Hindari melakukan akses pintu oven ketika sedang digunakan. Hal ini akan mempengaruhi panas yang ada di dalam alat tersebut.
- Ketika memasukkan alat atau media ke dalam oven, selalu gunakan penjepit kayu/gegep .
- Saat proses pengeringan atau sterilisasi sudah selesai, gunakan lap atau sarung tangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingankan.
Perbedaan Inkubator dan Oven Laboratorium
Apa Perbedaan Inkubator dan Oven Laboratorium?
Jika bicara seputar oven laboratorium, hal ini juga berhubungan erat dengan inkubator lho. Lalu, apakah kedua alat ini sama penggunannya? Tentu saja berbeda. Apa saja perbedaannya ? Berikut penjelasannya.
- Dari segi fungsi. Inkubator secara umum memiliki fungsi sebagai tempat inkubasi. Contohnya seperti proses perkembangbiakan mikroorganisme. Sedangkan oven laboratorium berfungsi untuk melakukan proses pengeringan atau sterilisasi kering.
- Suhu. Untuk yang satu ini tentu saja berbeda. Inkubator memiliki rentang suhu mulai dari 30 hingga 80 derajat celcius. Sedangkan oven berada di angka 30 samapi 220 derajat celcius.
- Ketelitian. Dari yang satu ini, mungkin inkubator memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi, itu karena fungsinya juga yang jauh lebih spesifik.
Kelebihan Oven Laboratorium
Oven laboratorium tentu memiliki beberapa kelebihan yang dapat anda handalkan ketika menggunakannya di labroratorium. Apa sajakah itu? Yuk simak penjelasan berikut :
- Alat ini memiliki tingkatan panas yang cukup tinggi. Sehingga akan memberikan panas yang merata pada alat yang sedang dilakukan sterilisasi.
- Oven laboratorium terbilang cukup ramah lingkungan.
- Cukup praktis digunakan. Ya, oven laboratorium tidak sulit dalam penggunannya. Dilihat dari cara menggunakan, kita hanya cukup memasukkan alat-alat tersebut ke dalam, dan mengatur suhu nya.
- Dapat melakukan sterilisasi terhadap alat, sisa-sisa bahan atau zat, hingga berbagai pelarut organik.
- Memiliki kinerja tingi yang dapat dipakai berkali-kali dalam jangka waktu yang lama.
Tips Menggunakan Oven Laboratorium
Selain cara merawat, penulis juga akan memberikan beberapa tips menggunakan oven laboratorium yang dapat anda aplikasikan. Berikut penjelasannya :
- Selalu gunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap, seperti sarung tangan, masker dan jas laboratorium.
- Selalu gunakan penjepit kayu/ gegep ketika hendak memasukkan alat ke dalam oven.
- Jangan langsung mengambil alat/media ketika proses sterilisasi selesai. Tunggu dulu beberapa saat.
- Selalu atur suhu sesuai kebutuhan, jangan sampai suhu yang anda atur tidak sesuai dengan litelatur.
Harga Oven Laboratorium
Berapa harga alat oven laboratorium ini ? Diketahui di tahun 2022 ini, harga oven laboratorium berkisar di angka 8 juta rupiah sampai dengan 80 juta rupiah.
Tempat Jual Oven Laboratorium
Dimana sih kita bisa membeli alat oven laboratorium ini? Nah, tidak perlu khawatir sobat. PT Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium, juga menjual produk alat oven laboratorium tersebut lho. Untu informasi lebih lanjut, kami via Contact.
Kami juga menyertakan alamat kami yang bisa anda lihat disini : googlemaps.
Ditulis Oleh : DNA
Referensi : Daihan LabTech
Sampai sini dulu artikel mengenai alat oven laboratorium yang berisi seputar pengertian, fungsi, prinsip kerja, cara menggunakan, jenis jenis, spesifikasi singkat, cara merawat alat, tips menggunakan, harga oven laboratorium, hingga tempat jual oven laboratorium. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang sedang mencari informasi seputar alat ini ya. Semangat terus sobat laborians, sampai jumpa di artikel selanjutnya. Stay healthy!!
Wah ternyata di laboratorium juga ada oven ya. Terima kasih artikelnya.
Terima kasih kembali kak Luke atas komentarnya. Silahkan baca artikel kami yang lainnya juga ya kak.
Terima kasih artikelnya, sangat menarik. Ini nama penulisnya siapa yaa🙏
Terima kasih kembali Kak Misi. Jangan lupa baca artikel kami yang lainnya ya Kak di website Andaru. Untuk nama penulisnya sudah tercantum dalam artikel ya Kak dibagian bawah atau akhir artikel.
Artikelnya lengkap bangettt
Terima kasih Kak Ganta komentarnya. Baca juga artikel kami terkait alat lab lainnya ya Kak, semoga dapat membantu
Gue yang masih awam banget soal alat lab jadi lebih siap berkat artikel ini. Terima kasih banyak, semoga makin banyak artikel bermanfaat!
Artikelnya nyantai banget, jadi gue yang bener-bener ga paham alat lab jadi bisa ngerti.
Terima kasih banget atas infonya yang super bermanfaat, mudah di pahami dan di mengerti
Penjelasan yang sangat baik dan padat. Saya merasa lebih percaya diri dalam menggunakan alat-alat laboratorium setelah membaca artikel ini.