Prinsip Kerja Furnace – Halo, sobat lab…. Bagaimana kabarnya ? Semoga dalam keadaan sehat selalu ya… Pada artikel kali ini, penulis akan membahas tentang prinsip kerja furnace laboratorium.
Sebelum masuk ke pembahasan, penulis ingin menginformasikan jika anda membutuhkan alat laboratorium, anda bisa dapatkan di salah satu distributor alat laboratorium PT. Andaru Persada Mandiri. Distributor PT. Andaru Persada Mandiri ini menyediakan berbagai macam alat general lab seperti Sieve shaker, vortex mixer, laminar air flow, biosafety cabinet, mikroskop, mikropipet, autoclave, centrifuge, water bath, dan masih banyak lagi. Anda bisa menghubungi kontak yang tersedia via WhatsApp : 0877 7727 7740 atau Telepon (0251) 7504679. Link alamat juga kami cantumkan disini googlemaps
Furnace adalah alat yang digunakan untuk proses pemanasan di laboratorium dan industri. Alat furnace bekerja dengan energi panas yang sangat tinggi sehingga lebih cepat pemanasannya dibandingkan dengan alat lain. Lalu, bagaimana cara kerja dari furnace ?
Prinsip Kerja Furnace
Mungkin anda hanya melihat bentuk luarnya saja, padahal furnace terdiri dari beberapa bagian seperti tungku, burner, saluran, blower, dan pipa sebagai saluram ventilasi. Suhu yang rendah akan membuat tungku menyala. Dari hal ini, energi gas akan bertukar dengan energi panas. Hasil dari pertukaran energi tersebut akan memasukkan udara dan mengubah gas menjadi energi panas hingga mengalir ke seluruh saluran pipa. Dari proses itu akan terjadi pembakaran. Proses pembakaran akan terjadi saat bahan bakar mulai bercampur dengan udara yang menghasilkan energi panas hingga terjadi perpindahan udara panas ke blower.
Selain membahas prinsip nya, anda juga harus tau nih jenis jenis furnace yang digunakan di laboratorium serta industri. Apa saja jenis nya ?
Jenis Furnace
Setelah ditelusuri, alat furnace terdiri dari 4 jenis lho… Meliputi muffle furnace, chamber furnace, tube furnace, dan high temperature furnace. Seperti apa sih bentuk dari masing masing jenis furnace tersebut ?
Muffle Furnace
Yang pertama ada muffl furnace. Alat muffle furnace adalah salah satu jenis furnace yang bisa memanaskan dengan suhu berkisar 1100ºC – 1200ºC. Bentuk nya sangat sederhana, seperti kotak persegi yang dilengkapi dengan control panel sehingga mempermudah anda untuk mengamati suhu dan waktu selama pemanasan. Selain itu, terdapat sebuah pintu yang di buka keatas dan tertahan otomatis selama anda memasukkan bahan atau benda ke dalam muffle furnace tersebut.
Chamber Furnace
Selanjurnya ada chamber furnace. Jenis furnace yang satu ini mampu memanaskan dengan suhu maksimal berkisar 1400ºC. Jenis chamber furnace memiliki kaki penyangga yang kuat serta mampu menahan chamber diatas nya. Chamber tersebut merupakan ruangan pemanasan. Suhu yang tinggi akan membuat proses pemanasan menggunakan chamber furnace menjadi lebih cepat dibandingkan dengan muffle furnace.
Tube Furnace
Tube furnace memiliki suhu panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan muffle dan chamber furnace. Alat ini mampu bekerja dengan suhu pemanasan mencapai 1800ºC. Selain itu, tube furnace juga dilindungi oleh gas panel supaya tidak mudah terbakar.
High Temperature Furnace
Sesuai dengan namnya, high temperature furnace dapat menghasilkan suhu panas lebih tinggi dibandingkan dengan muffle, chamber dan tube furnace. High temperature furnace bisa memberikan suhu pemanasan diatas 1800ºC. Pada alat ini terdapat 3 saggar atau tempat yang dapat ditumpuk sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Penulis : FR
Baik, kalau begitu sampai disini dulu artikel tentang “Prinsip Kerja Furnace Laboratorium Yang Perlu Diketahui“. Jika anda pernah menggunakan alat furnace atau memiliki pengetahuan lain mengenai prinsip kerja furnace, silahkan berbagi review di kolom komentar ya.. Untuk membaca artikel tentang alat furnace versi lengkap, bisa menekan link berikut : Furnace