Melting Point adalah sebuah alat atau instrumen laboratorium yang digunakan untuk mengetahui titik leleh dari suatu zat padat atau serbuk. Alat melting point sangat berperan penting di laboratorium kimia, farmasi, dan lain lain. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas beberapa point tentang Melting Point mulai dari Pengertian Melting Point, Fungsi Melting Point, Prinsip Kerja Melring Point, Jenis Melting Point, Bagian Melting Point, Cara Menggunakan Melting Point, Cara Merawat Melting Point, Spesifikasi Melting Point, Harga Melting Point dan Tempat Jual Melting Point.
PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium menjual Melting Point dengan berbagai jenis. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa menghubungi customer service kami via whatsapp 087777277740, telepon (0251) 7504679 atau berkunjung ke kantor langsung. Link produk Melting Point kami sertakan disini: Melting Point M3000
Baca juga : Daftar Alat Laboratorium Beserta Fungsinya
Beberapa dari anda mahasiswa kimia dan farmasi pasti sudah tau tentang alat ini. Apakah anda mengetahuinya secara luas, atau hanya secara spesifik saja ??? Kali ini, penulis akan menjelaskan secara luas tentang alat melting point nih.. Silahkan di simak ya…
Pengertian Melting Point
Melting point adalah instrumen atau alat laboratorium yang digunakan untuk menentukan atau mengetahui titik leleh suatu zat dengan presisi serta akurasi yang tinggi. Alat melting point ini merupakan salah satu parameter paling penting dan mendasar untuk mengetahui tentang sifat suatu zat, menentukan kemurniannya, dan mengetahui karakter dari senyawa organik dan anorganik yang terkandung di dalam zat.
Apa itu titik leleh ??
Titik leleh adalah keadaan suatu zat yang memiliki suhu tertentu sehingga dapat berubah bentuk dari zat padat menjadi zat cair. Nah, perubahan zat air di hasilkan dari proses pemanasan. Selain itu, titik leleh suatu zat tergantung pada tekanan dan biasa nya ditentukan pada tekanan standar seperti 1 atmosfer atau 100 kPa.
Unsur murni umumnya memiliki titik leleh yang tajam dan tinggi, sedangkan unsur yang tidak murni dan terkontaminasi memiliki titik leleh yang rendah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk meleleh sepenuhnya. Suatu titik leleh yang lebih tinggi dari suatu zat menyatakan bahwa ada gaya antar molekul yang tinggi. Sebagian besar alat melting point dapat menampilkan titik leleh awal dan akhir suatu elemen. Beberapa dari melting point tersebut juga memiliki mekanisme yang dapat merekam dan menampilkan kurva titik leleh serta menentukan nilai rata-rata titik leleh.
Fungsi Melting Point
Alat melting point akan mengetahui titik leleh suatu zat ditentukan dengan melihat sampel secara visual dan menentukan titik leleh saat zat padat berubah menjadi cairan. Zat yang berbeda memiliki titik leleh yang berbeda sehingga jika dua zat terlihat sama, tidak berarti keduanya adalah zat yang sama. Hal ini dilakukan juga untuk menguji kemurnian suatu produk. Produk yang murni tidak akan mudah meleleh pada suatu suhu yang lebih rendah, sedangkan produk tidak murni akan mudah meleleh pada suhu apapun.
Melting point ini sangat berperan di bidang farmasi dan kimia. Bagaimana penggunaannya pada masing masing bidang tersebut ??? Ini dia pembahasan nya.
Penggunaan Melting Point di Bidang Kimia
Di laboratorium kimia sering kali anda menggunakan suatu benda yang berbahan dasar plastikm polimer dan bahan lainnya. Benda padat tersebut akan mencair ketika anda memeriksa titik leleh nya. Nah, bentuk bahan yang sudah mencair dapat digunakan untuk menganalisa kulitas dari bahan baku yang digunakan dalam polimer sintesis, Hal ini juga mampu memastikan kualitas tinggi dari suatu produk yang dihasilkan.
Penggunaan Melting Point di Bidang Farmasi
Anda pernah lihat tidak, di Farmakope Indonesia ada keterangan setiap bahan obat salah satunya tentang titik leleh dari bahan tersebut. Nah, nilai titik leleh bahan obat ditentukan menggunakan melting point sebelum bahan tersebut digunakan. Hal ini akan mempermudah anda untuk mengetahui sifat bahan tersebut dan memperhatikan penyimpanannya agar bahan dapat berbentuk padat selama penyimapanan.
Bukan hanya di laboratorium nya saja, penggunaan melting point juga sering digunakan di industri farmasi untuk mengetahui kualitas sediaan pada bagian quality control (QC). Penentuan titik leleh juga akan berpengaruh terhadap proses pengiriman obat, supaya obat tidak mudah mencair saat proses packing dan pengiriman logistiknya sehingga produk sampai dengan keadaan baik.
Prinsip Kerja Alat Melting Point
Sobat lab sudah tau belum ? Melting point akan bekerja berdasarkan prinsip pemantulan dan transmisi cahaya yang akan jatuh melewati sampel. Transmisi cahaya tersebut mudah telihta, makanya cara alat melting point tidak terlalu susah. Proses peleburan pada zat yang dianalisis dapat di kelompokkan menjadi 5 tahap, yaitu : membasahi, sintering, runtuh, meniskus, dan titik jernih.
Proses membahasasi akan menghasilkan titik lembab yang merupakan tahap awal peleburan suatu unsur. Pada tahap runtuh, zat sebagian besar padat dan mengandung sejumlah kecil bahan cair. Tahap titik meniskus, sebagian besar sampel meleleh tetapi masih mengandung beberapa partikel padat. Zat tersebut dikatakan meleleh sempurna setelah mencapai titik jernih atau tahap jernih.
Intensitas cahaya yang melewati sampel bervariasi sepanjang tahap proses peleburan zat dan mudah untuk amati. Persentase intensitas cahaya yang bersinar melalui tabung kapiler yang berisi sampel dicatat dan dibandingkan untuk menentukan perbedaan sifat optik, sehingga memungkinkan pengguna untuk memperkirakan titik leleh zat sampel.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara kerja dari alat melting point ???
Baca juga : Konsultan Alat Laboratorium
Cara Kerja Melting Point
Ada cara standar yang digunakan oleh alat melting point untuk mengetahui suhu titik leleh yaitu “teknik kapiler”. Jika anda ingin menentukan titik leleh suatu sampel dengan bantuan melting point, sampel akan dimasukkan ke dalam tabung kapiler. Kemudian, tabung kapiler yang sudah berisi sampel di tempatkan di blok pemanas. Suhu blok pemanas dapat bervariasi sesuai dengan kepadatan sampel. Suhu di mana sampel mengalami lima tahap peleburan diamati dan dicatat. Selama proses tersebut, beberapa sampel tidak dicairkan, melainkan mengalami sublimasi dan diubah menjadi bentuk gas secara langsung dan pengamatannya harus dicatat secara manual. Pada alat melting point juga terdapat mekanisme internal yang mampu mencatat suhu saat sampel mulai mencair dan suhu saat sampelmeleleh sepenuhnya.
Jenis Jenis Melting Point
Alat melting point digunakan untuk mengukur titik leleh. Ternyata, melting point ini terdiri dari beberapa jenis lhooo. Seperti thiele tube, fisher-johns apparatus, gallenkamp melting point dan automatic melting point. Bagaimana bentuk dari masing masing jenis tersebut ??
Thiele Tube
Yang pertama ada thiele tube. Seperti gambar diatas, tabung thiele berbahan dasar kaca atau gelas yang diisi dengan minyak yang dipanaskan dengan menggunakan api terbuka. Sampel ditempatkan di lubang dalam tabung kapiler di samping termometer air raksa dan dipanaskan oleh minyak saat bersirkulasi melalui tabung thiele. Dengan menggunakan minyak yang berbeda, rentang suhu yang berbeda dapat dicapai dan digunakan untuk menentukan titik leleh. Oh iya, tabung thiele juga dapat digunakan untuk menentukan titik didih, dengan menggunakan sampel cair, bukan sampel padat.
Fisher Johns Apparatus
Fisher johns apparatus adalah salah satu jenis melting point yang menggunakan kaca penutup bulat kecil. Nah, jenis melting point yang satu ini mempermudah anda dalam menentukan titik leleh senyawa kimia padat tanpa memasukkan sampel ke dalam tabung kapiler. Alat ini juga mudah dioperasikan, sehingga banyak digunakan oleh beberapa kalangan.
Gallenkamp Melting Point
Selanjutnya ada gallenkamp melting point yang merupakan salah satu peralatan titik leleh elektronik. Pada alat ini terdapat termometer air raksa yang dapat digunakan digunakan untuk meningkatkan akurasi dibandingkan dengan termometer alkohol. Sejumlah kecil bahan sampel (maksimal 2-5 mm) akan di tempatkan ke dalam ruang pengujian, kemudian alat nya di hidupkan.
Automatic Melting Point
Sesuai dengan namanya, automatic melting point dapat menghitung nilai titik leleh secara otomatis yang dapat ditampilkan oleh panel display. Alat ini termasuk jenis melting point yang sangat canggih, prosesnya cepat sehingga pengujian nya menjadi lebih efektif. Tampilan nya juga sangat sederhana dan mudah dibawa kemana saja.
Bagian Bagian Melting Point
Jika dilihat secara teliti, ada beberapa bagian yang terdapat pada alat melting point lho… Bagian tersebut melitputi : eye piece, tabung kapiler, thermometer, heating control knob, fuse holder, panel display, control panel, extendible feet dan tube slot. Bagaimana fungsi dari masing masing bagian tersebut ? Kita bahas satu persatu, yuk…
Eye Piece
Bagian ini yang paling terlihat pada alat melting point. Yup, eye piece merupakan lensa yang digunakan ketika anda ingin mengamati proses leleh nya suatu zat. Pada eye piece juga dilengkapi dengan pengatur skala yang mampu mengumpulkan cahaya sehingga memperjelas pengamatan anda.
Tabung Kapiler
Selanjutnya ada tabung kapiler atau dikenal sebagai “capillary tube”. Bagian ini digunakan untuk tempat sampel, pengumpulan sampel, proses transfer sampel dan pengujiannya. Umumnya tabung kapiler memiliki bentuk yang hampir sama dengan pipa kapiler, terbuat dari kaca berukuran panjang dan transparant.
Termometer
Pastinya anda sudah tau tentang bagian ini. Termometer akan mengukur suhu jika suatu zat sudah mengalami titik didihnya. Biasanya termometer berada di bagian depan dan samping alat melting point.
Heating Control Knob
Heating control knop adalah salah satu bagian melting point yang digunakan untuk menyesuaikan input manual ke sistem panas. Anda bisa memutar ke arah jarum jam untuk mendapatkan pemanasan yang diinginkan.
Fuse Holder
Nah, kalau fuse holder ini berperan pada aliran listrik yang akan memberikan energi elektromagnetik saat melting point mulai beroperasi. Fuse holder ada di bagian belakang alat ya guys.
Panel Display
Panel display merupakan bagian yang paling umum pada setiap instrumen laboratorium seperti melting point. Pada tampilan nya, anda bisa mengetahui suhu serta nilai titik didih yang dihasilkan.
Control Panel
Bagian control panel ada di bagian depan alat yang berada bersama panel display. Control panel itu terdapat beberapa tombol untuk mengatur suhu, ada panel display dan komponen lainnya.
Tube Slot
Selanjutnya ada tube slot yang merupakan tempat penyimpanan tabung kapiler. Bagian ini ada di dalam alat sehingga tidak terlihat. Tabung kapiler yang berisi sampel akan dimasukkan ke tube slot untuk di uji titik leleh nya.
Bagaimana cara menggunakan melting point ?
Setelah membahas pengertian, fungsi, prinsip kerja, cara kerja, dan bagiannya,, sekarang kita bahas cara menggunakannya yuk. Pada proses pengujian titik leleh menggunakan melting point, anda harus melakukan beberapa tahap seperti preparasi sample, pengamatan titik leleh nya serta proses peleburan sampel nya. Bagaimana cara melakukan nya ?? Berikut ini penjelasannya, silahkan di simak dan di pahami ya…
Preparasi Sampel
Tahap pertama anda arus melakukan preparasi sampel. Apa itu preparasi sample ?? preparasi adalah proses penyiapan bahan atau sampel yang akan di uji titik leleh nya. Sampel yang digunakan harus benar benar kering ya.. Biasanya sih menggunakan bahan serbuk. Jika sampel yang kalian miliki masih berbentuk granul atau kristal sebaiknya dihaluskan dulu menggunakan mortar dan stemper sehingga mempermudah anda untuk memasukkannya ke dalam tabung kapiler. Langsung saja yuk kita buat langkah langkah preparasi sampel nya.
- Seperti yang baru dibahas, sampel harus dalam keadaan kering, dan berbentuk serbuk halus.
- Tekan sampel menggunakan ujung atau lubang terbuka tabung kapiler hingga beberapa kali hingga sampel mulai masuk ke dalam tabung kapiler.
- Anda bisa mengetuk bagian tabung hingga sampel masuk sepenuhnya ke dalam dasar tabung kapiler.
- Jika kurang berhasil, anda bisa mengetukkan bagian bawah tabung kapiler ke permukaan meja yang sudah di alasi kain.
- Tinggi sample di dalam tabung kapiler minimal 2 mm hingga 3 mm.
- Jika anda menggunakan beberapa sampel, pastikan disiapkan di waktu yang sama serta menggunakan metode yang sama untuk memperoleh hasil keakuratan titik leleh nya.
- Setelah itu, masukkan tabung kapiler ke tube slot yang ada di dalam melting point.
Proses Pengamatan Titik Leleh
- Masukkan tabung kapiler yang sudah berisi sampel halus ke dalam tube slot. Biasanya alat melting memiliki kapasitas 3 – 6 tube slot sehingga anda bisa menguji lebih dari satu sampel.
- Tekan tombol ON untuk menyalakan alat, atur tingkat pemanasan nya dengan memutar heating control knob.
- Amati titik leleh nya melalui eye piece, anda bisa melihat sampel yang dapat diperbersar dengan pengatur skala eye piece.
- Jika titik leleh nya sudah diperoleh, suhu pemanasan menjadi 20°C di bawah titik leleh yang diharapkan, kemudian perlambat laju pemanasan sehingga suhu meningkat tidak lebih dari 1°C setiap 30 detik.
- Sedangkan, jika titik leleh nya tidak ditemukan, anda bisa memanaskan sampel dengan laju pemanasan yang tinggi hingga zat tersebut dapat mencair.
- Catat suhu pertama dari rentang titik leleh nya yang ditandai adanya tetesan cairan pertama yang terlihat melalui eye piece.
- Kemudian cata lagi suhu kedua dari rentang titik leleh nya saat sampel meleleh sepenuhnya atau berubah menjadi cair.
- Jika anda ingin mengulang lagi dengan sampel yang berbeda, sebaiknya keluarkan dulu sampel pertama dari tabung kapiler dan biarkan alat hingga dingin.
Biasanya, selama pengujian panel display akan menampilkan beberapa kode yang ditunjukkan pada masing masing sampel seperti :
- Solid : Tidak ada perubahan yang terdeteksi dalam bentuk fisik sampel.
- Melting : Sampel menunjukkan tanda-tanda pertama perubahan bentuk fisiknya.
- Liquid : Perubahan bentuk fisik sampel selesai.
- Finished : Setelah tabung kapiler menampilkan “selesai” penentuan lelehan selesai.
Proses peleburan sampel dengan cara cepat
Cara cepat ini dilakukan jika anda ragu dengan suhu awal yang menjadi penentuan titik leleh nya. Ini merupakan jalur alternatif yang tidak membutuhkan banyak waktu. Peleburan dengan cara cepat dilakukam pada titik leleh dari 50°C pada laju pemanasan sekitar 20 ° C/menit sampai perkiraan titik leleh ditemukan. Dibawah ini adalah cara peleburan dengan cepat :
- Jika melting point yang anda miliki terdapat panel display dengan sistem touch-screen, anda bisa menyentuk kata rapid ramp.
- Kemudian masukkan tabung kapiler ke dalam tube slot.
- Tekan tulisan speed ramp, maka yang pertama sampel akan dipanaskan pada suhu 50 ° C , prosesnya berlangsung 2 menit saja.
- Nilai titik leleh akan ditampilkan secara otomatis pada penl display.
- Jangan lupa catat hasilnya ya.
- Hasil yang di peroleh akan digunakan sebagai nilai suhu awal pada pengujian titik leleh.
Cara Merawat Alat Melting Point
Setiap alat atau instrumen laboratorium yang anda miliki harus dirawat dengan rutin dan baik. Perawatan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan alat serta memperpanjang jangka pakai nya. Berikut ini ada beberapa hal yang harus anda lakukan untuk merawat melting point, diantara nya :
- Sebaiknnya gunakan sampel kering dan bubuk untuk penentuan titik leleh.
- Melting point harus dioperasikan hanya dalam kisaran suhu terbatas yang ditentukan.
- Jangan memindahkan atau membawa mesin saat digunakan dan terhubung ke suplai
- Pertahankan ujung bawah tabung kapiler dan termometer pada tingkat yang sama.
- Pemanasan harus bertahap dan rendaman harus diaduk secara teratur untuk mempertahankan suhu yang seragam.
- Bohlam termometer dan kapiler yang menempel padanya tidak boleh menyentuh sisi atau bagian bawah gelas kimia.
- Jangan gunakan karet gelang untuk menempelkan pipa kapiler ke termometer.
- Jauhkan alat dan sampel dari benda yang mudah terbakar dan mudah terbakar untuk mencegah bahaya kebakaran dan kecelakaan.
Selain itu, ada juga cara yang dilakukan untuk merawat melting point yaitu dengan membersihkan tabung kapiler dan melakukan kalibrasi.
Membersihkan Tabung Kapiler
Setiap kali anda menggunakan alat laboratorium, pastikan alat nya sudah bersih ya guys. Karena jika terdapat bagian yang kotor akan berpengaruh terhadap hasil pengujian nya. Salah satu bagian melting point yang harus turin dibersihkan adalah tabung kapiler. Kalau tabung kapiler nya kotor, bisa bisa sampel yang di uji akan terkontaminasi dan nilai titik leleh nya menjadi tidak akurat guys.
Anda bisa membersihkan bagian dalam tabung menggunakan larutan deterjent netral yang encer, kemudian di bilas menggukana larutan HCL encer, kocok hingga keadaan tabung bersih. Setelah itu, bilas kembali menggunakan aquadest. Jangan lupa keringkan tabung nya ya..
Kalibrasi Melting Point
Kalibrasi adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan dan memastikan keakuratan dari alat tersebut. Nah, kalibrasi pada melting point biasanya dilakukan 6 bulan sekali lho… Caranya sama dengan proses pengujian titik lebur yang sudah penulis bahas pada point diatas. Hanya saja, anda menggunakan sampel serbuk selain sampel yang akan digunakan pada pengujian selanjutnya.
Atau anda juga bisa menggunkan sampel yang titik leleh nya sudah di ketahui di Farmakope Indonesia. Jika titik leleh yang dihasilkan pada alat melting point sama dengan titik leleh yang ada fi FI, maka bisa dipastikan alat ini masih berfungsi dengan baik.
Kelebihan Melting Point :
- Melting point adalah salah satu alat pengukuran titik leleh yang mampu memberikan hasil dengan cepat dan akurat.
- Bentuknya sederhana dan portable (mudah dibawa kemana saja).
- Tingkat akurasi dan presisi alat titik leleh secara signifikan lebih tinggi daripada metode tradisional untuk menghitung titik leleh suatu zat.
- Sangat cocok untuk menghitung titik leleh zat murni dan terkontaminasi.
Kekurangan Melting Point :
- Alat melting point hanya dapat digunakan untuk menentukan titik leleh zat padat.
- Alat ini dirancang khusus untuk mengamati perubahan zat sampel dari bentuk padat menjadi cair. Jika zat sampel mengalami sublimasi atau pengendapan, maka perlu dicatat secara manual.
Setiap alat laboratorium pastinya memiliki kekurangan, namun semua itu dapat diatas dengan beberapa kelebihan yang sudah penulis sebutkan diatas. Anda juga bisa melakukan pengujian sesuai dengan prosedur yang ditentukan sehingga kekurangan yang dimiliki bukan menjadi alasan anda untuk tidak menggunakan melting point ya.
Brand Alat Melting Point :
Salah satu brand melting point yang paling populer dan paling banyak diminati adalah brand “KRUSS”. Bereikut ini adalah gambar alat melting point dari brand “KRUSS”.
Brand ini telah merancang berbagai macam alat laboratorium salah satunya melting point. Selain itu, ada juga beberapa brand lain yang ikut mengembangkan melting point, di antaranya :
Buchi
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Buchi :
Mettler Toledo
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Mettler Toledo :
Mohit Scientific
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Mohit Scientific :
mrc
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand mrc :
Optimelt
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Optimelt :
Stuart
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Stuart :
Veego
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand Veego :
VSI
Dibawah ini adalah gambar melting point dari brand VSI :
Spesifikasi Melting Point
Dibawah ini adalah spesifikasi melting point dari brand “KRUSS” :
MEASURING RANGE | 30–360 °C |
ACCURACY | ±0.3 °C (30–200 °C) |
±0.5 °C (200–360 °C) | |
RESOLUTION | 0.1 °C |
PREHEATING RATE | To 300 °C approx. 4.0 min |
To 360 °C approx. 7.5 min | |
HEATING RATE | 1 °C min-1 |
OBSERVATION LENS | 10x |
NO. OF CAPILLARIES | 3 |
CAPILLARY Ø | 1.4 mm |
INTERFACE | RS-232 |
IP CODE | IP20 |
POWER SUPPLY | 90–264 V |
DIMENSIONS (W X H X D) | 210 mm x 360 mm x 230 mm |
WEIGHT | 4.3 kg |
Harga Melting Point
Berbicara soal harga, alat melting point banyak ditawarkan dengan harga yang bervariasi. Tentunya, distributor alat laboratorium yang menjual alat ini telah mengeluarkan beberapa harga tergantung dari jenis, spesifikasi dan brandnya. Seperti PT. Andaru Persada Mandiri yang merupakan distributor alat laboratorium telah menjual melting point dari brand Kruss dengan harga Rp. 77.000.000. saja, sudah termasuk layanan training penggunaan alat, kalibrasi, service dan perbaikan. Bagaimana ? cukup murah kan ??? Dibawah ini ada beberapa daftar harga melting point tahun 2022 yang bisa menjadi referensi ketika sedang mencari atau ingin membeli alat ini.
Jenis Melting Point | Harga Melting Point |
Thiele tube | Rp. 1.900.000 – Rp. 3.000.000 |
Fisher johns apparatus | Rp. 31.000.000 – Rp. 40.000.000 |
Gallenkamp melting point | Rp. 11.000.000 – Rp. 25.000.000 |
Automatic melting point | Rp. 20.000.000 – Rp. 80.000.000 |
Tempat jual melting point
Jika anda sedang membutuhkan alat melting point silahkan cari di distributor alat laboratorium resmi salah satunya ada PT. Andaru Persada Mandiri. Oh iya, anda juga bisa membelinya lewat online di aplikasi marketplace seperti shopee, bukalapak, tokopedia serta website resmi dari distributor tersebut. Sebelum membeli melting point, pastikan anda sudah tau tentang jenis, spesifikasi dan brand dari melting point.
Penulis : FR
Sebagai informasi tambahan, PT. Andaru Persada Mandiri adalah distributor alat laboratorium yang menyediakan solusi lengkap kebutuhan alat laboratorium. Bagi anda yang membutuhkan alat laboratorium bisa mengunjungi alamat googlemaps, menghubungi kami via whatsapp 087777277740 atau telepon 0251-7504679. Link brand dan produk alat laboratorium tersedia pada tautan : List Brand Alat Laboratorium
Demikian pembahasan tentang Melting Point, yang berisi tentang Pengertian Melting Point, Fungsi Melting Point, Prinsip Kerja Melring Point, Jenis Melting Point, Bagian Melting Point, Cara Menggunakan Melting Point, Cara Merawat Melting Point, Spesifikasi Melting Point, Harga Melting Point dan Tempat Jual Melting Point. Jika berkenan silahkan mengisi kolom komentar, sekian dan terima kasih.