Pada dasarnya sebagai tenaga laboratorium dalam mengeluarkan hasil, tidak serta merta hasil keluar tanpa proses, dalam proses-pun tidak selalu berjalan mulus tanpa kendala, keterlibatan antara tenaga laboratorium dengan alat diperlukan guna mengurangi “Human Error” yang dapat merugikan banyak pihak, salah satunya adalah pasien.
Alat Laboratorium tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa campur tangan tenaga analis laboratorium, sehingga Re-Training diperlukan untuk me-refresh pemahaman dan penggunaan alat yang selama ini digunakan untuk bekerja.
Tinjauan Umum Tenaga Laboratorium
Tenaga Laboratorium yang bekerja dibelakang layar sangat berperan penting dalam setiap hasil laboratorium, dikarenakan hasil tersebut perlu dipertanggung-jawabkan kebenaran dan keakuratannya, Oleh karena itu dalam setiap perlakuan sampel yang akan dioperasikan harus melewati proses control dan kalibrasi agar alat tersebut diakui keakuratannya dan kelayakannya.
Pemahaman terhadap alat tidak bisa dianggap sepele dan sebelah mata,dibutuhkan kedisplinan. Bahan yang dikerjakan juga berhubungan langsung dengan darah, sputum, urine, feces, dsb yang semuanya adalah bahan infeksius. Tindakan yang diambil dalam perlakuan sampel infeksius juga memerlukan perhatian khusus.
Penggunaan Alat Pelindung diri,seperti jaslab, masker,handgloves,dll memegang peranan yang penting dalam melindungi diri untuk terinfeksi dengan bahan infeksius. Kesalahan dan Ketidakakuratan hasil berasal dari permasalahan yang kompleks, dimulai dari proses pre-analitik yang kurang baik, proses analitik yang ceroboh, post-analitik yang tidak teliti dan dikerjakan oleh tenaga yang tidak atau bahkan kurang kompeten menjadi pemicu hasil yang dikeluarkan tidak akurat,dan menimbulkan ketidakpercayaan pasien atau costumer terhadap pelayanan suatu Rumah sakit maupun klinik.
Permasalahan pokok yang dibahas saat ini adalah proses terbentuknya kualitas serum atau plasma yang baik, guna mempermudah alat dalam pembacaan hasil. Darah pasien yang diambil dan diletakkan pada jenis tabung yang bervariasi memiliki tujuannya masing-masing sesuai dengan permintaan dokter melalui formulir laboratorium yang telah dilampirkan. Setelah dipastikan darah telah sesuai antara jenis pemeriksaan, warna tabung, dan kesiapan tabung sebelum diputar adalah langkah awal mencegah darah yang terbentuk untuk tidak beku ulang,tidak lisis dan rusak sampel
Setiap Laboratorium mengenal istilah General Laboratory Equipment salah satunya adalah Centrifuge. Penggunaan Centrifuge menjadi sangat penting karena kegunaannya dalam mengendapkan campuran menjadi 2 fase, dimana kedua fase yang terbentuk masing-masing dapat digunakan sesuai kebutuhan pemeriksaan laboratorium.
Pengertian Centrifuge
Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel-partikel dari suatu campuran berdasarkan berat jenis dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk 2 fase dengan menggunakan prinsip perputaran tabung dan metode sedimentasi, sehingga terbentuk bagian utama yang menghasilkan fungsi yang akan digunakan untuk pemeriksaan lanjutan.
Fase yang akan terbentuk akibat pemusingan dengan gaya sentripetal adalah bagian endapan atau pellet dan bagian cairan atau supernatant. Hal inilah yang menyebabkan centrifuge menjadi alat utama yang dibutuhkan setiap labortaorium baik di sekolah, kampus, klinik, rumah sakit sampai dengan tempat penelitian.
Centrifuge Secara Umum Problematikanya
Dengan pemanfaatan energy listrik diubah menjadi energy mekanik menyebabkan rotor dan motor memegang peranan utama dalam proses pemusingan untuk menghasilkan pemadatan sampel yang dipengaruhi dari massa jenis objek tersebut, semakin besar perputaran yang dihasilkan semakin rapat dan cepat endapan yang terbentuk. Kecepatan dan waktu juga menjadi tolak ukur dalam permasalahan yang ada pada alat Centrifuge.
Permasalahan yang sering ditimbulkan adalah penggunaan listrik pada alat sangat mempengaruhi ketahanan alat kerja. Untuk menghindari daya yang mati-hidup , disarankan menggunakan daya genset yang tidak membutuhkan waktu lama saat listrik dalam keadaan padam, Ketidakseimbangan penempatan tabung dalam rak-rak rotor mempengaruhi hasil serum/plasma yang terbentuk, beberapa hanya meletakkan tanpa memperhatikan kesesuaian pre-analitik yang seharusnya.
Dengan penempatan tabung secara seimbang memberikan dampak baik seperti mengurangi pemutaran ulang karena masih terbentuk bekuan, darah yang tidak mengendap sempurna dan pelisisan darah. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh tenaga kompeten terkadang menjadi alih tugas seseorang yang tidak berkompeten karena kurangnya tenaga kerja, hal ini harap menjadi perhatian dalam melakukan pekerjaan sesuai prosedur. Apabila bekuan diputar secara terus-menerus, darah akan menjadi lisis,ketika darah lisis, solusi keluarnya adalah meminta darah baru, inilah yang menyebabkan kinerja laboratorium menurun dan TAT (Turn Around Time) berjalan sangat tidak maksimal.
Jenis Centrifuge setiap masing-masing tempat kerja tidaklah sama, beberapa merk yang digunakan dan type pada centrifuge membuat setiap rumah sakit atau klinik yang memiliki centrifuge punya aturannya masing-masing dalam pengolahan sampel.
Jenis Centrifuge setiap masing-masing tempat kerja tidaklah sama, beberapa merk yang digunakan dan type pada centrifuge membuat setiap rumah sakit atau klinik yang memiliki centrifuge punya aturannya masing-masing dalam pengolahan sampel, sehingga SOP perlu dikaji dan dipelajari agar dalam pengaturan waktu dan kecepatan setiap sampel dengan setiap type centrifuge tidak terjadi Human Error.
Telah diketahui secara umum perbedaan type pada centrifuge mempengaruhi kecepatan maksimumnya (dimulai dari 0-50.000 rpm), kesesuaian ukuran tabung ,penataan lahan yang tepat untuk meletakkan alat Centrifuge, penggunaan alat sesuai dengan kebutuhan tempat kerja setempat. Tolak ukur yang dibutuhkan adalah memunculkan kesadaran user dalam menjaga, memperhatikan beberapa hal yang dibutuhkan oleh alat tersebut dan maintenance untuk menjaga alat lebih awet.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar problematika penggunaan centrifuge dapat diminimalisir :
- Memastikan kabel yang terpasang dalam keadaan baik, dan letakkan ditempat yang sesuai.
- Memperhatikan keseimbangan dalam penempatan sampel pada rotor didalam centrifuge.
- Tidak membuka centrifuge dalam keadaan alat beroperasi. (Walaupun tersisa hanya beberapa detik, biarkan sampai alat berbunyi tanda selesai).
- Memperhatikan tumpahan cairan yang ada di dalam alat centrifuge, jika ditemukan tumpahan segera dibersihkan dengan larutan desinfektan seperti Alkohol 70% sebelum dilakukan proses pengerjaan.
- Memperhatikan bunyi yang terdengar saat pemutaran, apabila suara halus artinya pemasangan sesuai dengan prosedur, apabila suara terdengar kasar dan bunyi yang dihasilkan tidak sesuai seperti biasanya, segeralah alat dihentikan dan ketika stand bye dibuka dan dicari tahu troubleshooting yang terjadi.
- Apabila alat sedang tidak digunakan , sebaiknya diposisikan pintu centrifuge dalam keadaan terbuka.
- Pencatatan maintenance dan kebersihan alat harus selalu segera dijaga.
Langkah selanjutnya dalam pemeliharaan centrifuge guna mengurangi problematika dapat dilakukan dengan melakukan tindakan maintenance dan Kalibrasi, tidak selalu menghubungi vendor dalam melakukan pengerjaan kalibrasi dan maintenance. Maintenance dapat dilakukan dengan pembersihan area centrifuge saat tidak digunakan, memperhatikan rotor pada bantalan masih layak pakai atau tidak, kabel yang terpasang dalam kondisi bagus dan mencegah adanya bahaya setrum Karena kabel terkelupas.
Kalibrasi secara sederhana dapat dilakukan untuk secara mandiri dengan cara Kalibrasi timer. Lakukan set timer pada centrifuge dengan membandingkan waktu perputaran timer alat dengan stopwatch yang sedang berjalan, apakah sesuai atau tidak, lakukan berkala dan dicatat dalam pelaporan
Kesimpulan Problematika Penggunaan Centrifuge
Penggunaan Centrifuge tidaklah sesederhana yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam peningkatan kualitas serum/plasma yang terbentuk. Kesalahan yang terjadi dalam keterlibatan sebagai tenaga laboratorium dengan alat belum dapat dimanfaat-kan dengan baik. Setiap Jenis Centrifuge memiliki keunggulannya masing-masing dalam melakukan pengendapan serum/plasma.
Pembacaan SOP mempengaruhi kinerja tenaga laboratorium dalam membentuk pemadatan sampel. Dianjurkan alat harus dimaintenance setiap hari, pembersihan setiap minggu, dikalibrasi setiap bulan agar hasil dapat diyakini kebenarannya sebagai alat. Apabila semua prosedur telah ditaati, kemungkinan “ Human Error “ diminimalisir.
Ditulis oleh : Laura Angelica – Maret 2019
Bagus lah blog nya oke
Terima kasih banyak,
Ini adalah artikel yang ditulis oleh mahasiswi(Laura Angelica) peserta kegiatan menulis artikel tentang laboratorium.
Mohon bantuan share jika bermanfaat.
Blog yang sangat bermanfaat :thumbsup Menambah wawasan saya tentang instrumen2 lab.
Terimakasih.
Like!! Thank you for publishing this awesome article.
Hello Fuso, Thank you for the comment. We hope you enjoy our article. Don’t forget to read other articles on our website
Way cool! Some very valid points! I appreciate you writing this really good article.
Hello Meghan, Thank you for the comment. We hope you enjoy our article. Don’t forget to read other articles on our website