Halo sobat labs, bagaimana kabarnya ? Semoga anda semua sehat selalu ya. Udang memang menjadi salah satu komoditas ekspor yang tergolong besar di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor tersebut, diperlukan budidaya agar udang tersebut tetap terjaga kelestariannya. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel di bawah ini.
Budidaya Ekspor di Indonesia
Di Indonesia, udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat potensial untuk dilakukan ekspor. Bahkan, lokasi budidaya udang ini sudah berada hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS), kegiatan ekspor udang budidaya di Indonesia kini bahkan sudah mencapai 5,33 juta kilogram (kg) pada akhir 2021 lalu. Hal ini pun menjadikan volume ekspor udang di Indonesia meningkat mencapai 36,13% pada tahun 2020.
Negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor udang tersebut ?
Negara Asia kini menjadi negara prioritas untuk menjadi tempat ekspor di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), negara Singapura menjadi negara yang menjadi tujuan ekspor tertinggi dari Indonesia . Yaitu mencapai 1,89 juta kg. Di urutan kedua disusul oleh Malaysia. Malaysia menempati posisi kedua dengan volume ekspor udang sebesar 2,07 juta kg. Sedangkan untuk budidaya sendiri, negara Tiongkok melakukan budidaya sebanyak 733,3 ribu kg atau setara 13,8 juta.
Jenis – Jenis Udang
Terdapat 5 jenis udang yang biasa dilakukan ekspor. Diantaranya ada udang rostris, udang barong, udang galah, udang putih, udang windu dan juga udang vannamei dan lobster air tawar. Yuk simak penjelasannya :
Sebelum kita masuk ke pembahasan, PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium juga menyediakan alat PCR untuk kebutuhan rekayasa genetika tanaman tersebut. Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa menghubungi kontak yang tersedia via WhatsApp : 0877 7727 7740 atau Telepon (0251) 7504679. Link alamat juga kami cantumkan disini googlemaps.
Udang Rostris
Yang pertama ada udang rostris. Udang rostris merupakan udang yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya laju pertumbuhan yang relatif cepat, memiliki kelangsungan hidup dengan tambak yang tinggi, pengadaan pakan relatif kecil. Dengan keunggulan tersebut, udang rostris menjadi sangat potensial untuk dilakukan budidaya.
Udang Barong
Kedua ada udang barong. Ada dua model pemeliharaan udang barong dengan keramba jaring apung (KJA) bersekat dan tanpa sekat. Budidaya udang barong ini biasanya dilakukan dengan melakukan penyekatan ruangan yang berbentuk seperti kamar untuk menghindari pergantian kulit pada udang.
Baca Juga : Cara Mendeteksi Penyakit Pada Udang Yang Perlu Diketahui
Udang Galah
Ketiga ada udang galah . Udang yang satu ini hidup di daerah perairan air tawar yang dangkal, dan juga memiliki beberapa ciri khas seperti : restrum melebar pada bagian ujungnya, kepala kerucut, bentuk yang memanjang dan melengkung ke atas. Sedangkan untuk budidaya sendiri, udang galah memiliki potensi yang cukup bagus dan menjanjikan. Bahkan, udang yang satu ini juga sudah banyak diekspor ke luar negeri seperti negara Jepang dan beberapa Negara lainnya.
Udang Putih
Keempat ada udang putih. Udang yang satu ini merupakan udang asli dari Indonesia. Untuk reproduksi sendiri, udang putih terbilang relatif singkat dibandingkan dengan udang windu. Bahkan, di umur enam bulan, udang putih sudah dapat dijadikan induk.
Udang Windu
Kelima ada udang windu. Udang windu merupakan salah satu jenis udang asli Indonesia yang dapat hidup di air laut atau air payau serta air tawar. Udang jenis ini termasuk komoditas unggulan yang banyak dipilih untuk dibudidayakan. Jika dibandingkan dengan udang vanname, udang windu memiliki pasar yang lebih luas, karena selain ukuran udangnya yang lebih besar, udang windu juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Udang Vannamei
Keenam ada udang vannamei. Udang jenis ini merupakan udang yang terbilang cukup familiar di kalangan industri. Pada beberapa industri, seperti industri penghasil kerupuk udang misalnya. Tak hanya itu, budidaya udang vannamei ini sebenarnya dapat dilakukan oleh siapa aja, bahkan orang awam sekalipun. Asalkan terdapat lahan untuk melakukan budidaya.
Lobster Air Tawar
Terakhir ada lobster air tawar. Jenis ini memang berbeda dari udang pada umumnya, karena memiliki bentuk yang paling besar. Bentuknya memang menyerupai lobster air laut dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Apa saja perbedaannya dengan lobster air laut :
Lobster air tawar yang paling banyak dibudidaya saat ini adalah jenis Red Claw. Jenis lobster ini juga memiliki bobot maksimal yang mencapai 800 gram. Tujuan negara yang menjadi komoditas ekspor lobster air tawar saat ini diantaranya ada Australia, Jepang, Amerika, Malaysia dan Singapura.
Bagaimana tanggapan anda mengenai budidaya udang di Indonesia? Silahkan bagikan pendapatnya di kolom komentar ya.
Ditulis Oleh : DNA
Sampai disini dulu artikel mengenai ” Budidaya Udang Sebagai Komoditas Ekspor Indonesia “. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda, sampai jumpa di artikel berikutnya.