ELISA - Sejarah, Pengertian, Metode, Cara Kerja
Sejarah Singkat ELISA
Peter Perlmann adalah seorang ahli imunologi Swedia yang lahir pada tahun 1919, dan wafat pada 19 April 2005. Ia adalah seorang profesor di Universitas Stockholm.Di tahun 1970-an, Perlmann akhirnya mengembangkan berbagai macam ilmu biologi bersama muridnya, yaitu Eva Engvall. Dari sini, akhirnya bertemulah keduanya dengan ELISA yang kita kenal sekarang.
Ya, pada tahun 1971 Perlmann dan Eva Engvall berhasil memperkenalkan metode ELISA ke khalayak ramai. Metode ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), pertama ditemukannya dalam antibodi yang terkonjugasi dengan protein. Hingga saat ini teknik ELISA banyak digunakan di berbagai bidang mulai dari deteksi kehamilan hingga deteksi diagnostik parasit dan virus AIDS.
Pemeriksaan Antibodi Setelah Vaksinasi
Jika sudah diberikan vaksin, tentu hewan tersebut harus dilakukan pemeriksaan kadar antibodi dalam tubuh. Untuk apa?
Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari vaksin yang sudah diberikan tersebut, biasanya pemeriksaan antibodi dilakukan dua minggu setelahnya. Nah, metode yang digunakan adalah Elisa tes dengan alat microplate reader.
Enzym linked immunosorbent atau Elisa adalah teknik biokimia yang digunakan terutama pada imunologi untuk mendeteksi keberadaan antibodi atau antigen dalam sampel darah/serum/plasma hewan tersebut
Mengenai ELISA
ELISA Pada Pemeriksaan Toksikologi Obat
Teknik Elisa ini adalah teknik yang sangat umum digunakan dalam analisis obat-obatan, salah satunya di industri farmasi. Teknik ini menggunakan “anti-drug antibody” atau antibodi khusus yang diberikan pada obat-obatan, untuk mengidentifikasi obat dan metabolitnya di dalam sampel.
Metode ELISA
Direct ELISA atau elisa langsung merupakan jenis teknik elisa yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel darah. Antigen yang akan dideteksi akan berikatan langsung dengan antibodi yang telah dilabeli oleh enzim.
Kelebihan dari direct elisa ini, pertama ia hanya menggunakan satu antibodi sehingga dapat meminimalisir kegagalan akibat reaksi silang, berbeda dengan indirect elisa yang menggunakan dua jenis antibodi, dan untuk indirect akan dibahas pada artikel selanjutnya ya. Nah, kalau kekurangannya, direct elisa hanya memiliki amplifikasi atau jumlah salinan DNA yang sedikit dan kurang fleksibel dalam memilih enzim.
Indirect elisa merupakan jenis elisa yang digunakan untuk mendeteksi antigen atau antibodi. Teknik tersebut memiliki karakteristik yaitu antigen tidak menempel langsung pada antibodi detector, oleh sebab itu disebut indirect elisa.
Salah satu kelebihan indirect elisa adalah immunoreaktivitas antibodi primer nya yang tidak terpengaruh oleh tautan enzim pada antibodi sekunder karena dilakukan pada wadah berbeda
Kenapa dikatakan competitive ? Karena seperti namanya, elisa yang dapat digunakan untuk mengukur antibodi dan antigen ini, memiliki prinsip dasar dengan menambahkan suatu kompetiter ke dalam lubang microtiter/well. Teknik ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini juga memiliki kelebihan, seperti tidak diperlukan pemurnian pada sampel yng mengandung antibodi atau antigen, tapi hasil yang diperoleh tetap memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi akibat sifat spesifisitas dari antibodi dan antigen pada competitive elisa.