Peter Perlmann dan Sejarah ELISA

Peter Perlmann dan Sejarah ELISA –  Halo sobat laborians, jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai prinsip kerja elisa , kali ini yang  akan kita bahas adalah mengenai sejarahnya nih. Kapan dan oleh siapa sih Elisa pertama kali diperkenalkan? Untuk mencari tahu jawabannya, langsung simak artikel berikut ini ya.

peter-perlmann-dan-sejarah-elisa
Alur Metode Elisa

Siapa Peter Perlmann?

Peter Perlmann adalah seorang ahli imunologi Swedia yang lahir pada tahun 1919, dan wafat pada 19 April 2005. Ia adalah seorang profesor di Universitas Stockholm. Dia pertama kali terlibat dalam proyek biologi. Dan pada tahun 1957, ia menerima gelar doktor dari Institut Wenner-Gren di Stockholm. Di Institut tersebut, ia bekerja dan menerapkan berbagai metode imunologi untuk mengidentifikasi antigen pada permukaan bulu babi. Dari sinilah perjalanan penelitiannya dimulai.

Peter Perlmann kemudian mempelajari banyak ilmu mengenai enzim pada sel hati dan penyakit autoimun. Bersama murid-muridnya,  Perlmann mempelajari mekanisme dimana sel limfosit dapat menyebabkan kematian pada manusia. Perlmann telah menangani banyak kasus kanker pada tahun 1970-an.

Pada tahun 1983, Perlmann juga menemukan antigen malaria baru yakni Pf155, yang dimana ia menawarkan peluang untuk pengembangan vaksin pada era tersebut. Berawal dari sini, Perlmann mengembangkan berbagai macam penelitiannya hingga bertemu dengan Elisa.

Peter Perlmann dan Sejarah ELISA

Di tahun 1970-an, Perlmann akhirnya mengembangkan berbagai macam ilmu biologi bersama muridnya, yaitu Eva Engvall. Dari sini, akhirnya bertemulah keduanya dengan ELISA yang kita kenal sekarang. Ya, pada tahun 1971 Perlmann dan Eva Engvall berhasil memperkenalkan metode ELISA ke khalayak ramai.  Metode ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), pertama ditemukannya dalam antibodi yang terkonjugasi dengan protein.

Hingga saat ini teknik ELISA banyak digunakan di berbagai bidang mulai dari deteksi kehamilan hingga deteksi diagnostik parasit dan virus AIDS.

Elisa dan  Vaksin

Yang terbaru saat ini, metode ELISA bisa digunakan untuk mengukur kondisi dan kadar antibodi dalam tubuh setelah dilakukan vaksinasi. Pengukuran antibodi dengan metode elisa ini menggunakan alat yang bernama microplate reader. Sampel yang diuji bisa berupa darah, serum atau plasma.

Kapan waktu yang tepat untuk mengukur antibodi tersebut?

Antibodi terhadap virus covid-19 biasanya dapat dideteksi di dalam darah selama beberapa hari setelah infeksi awal. Tetapi periode ini dimana antibodi menetralkan setelah infeksi tidak ditandai dengan baik. Antibodi menetralisir total covid-19 secara semi kuantitatif melalui ELISA kit.

Ditulis Oleh : DNA

Baca Juga : Cara Kerja Elisa Yang Baik dan Benar

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, unit tools yang bisa digunakan untuk mendeteksi antibodi dengan metode elisa dalam darah, serum atau plasma tersebut adalah microplate reader amr-100.

Sebagai distributor alat laboratoriumPT. Andaru Persada Mandiri memiliki alat microplate reader yang bisa digunakan untuk uji antibodi tersebut sobat. Untuk diskusi lebih lanjut kalian bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat kami sertakan di googlemaps.

Sampai disini dulu artikel sejarah elisa ya, jika masih penasaran dengan artikel elisa yang lain, bisa kunjungi link blog PT Andaru Persada Mandiri yang ini. Sampai jumpa sobat, sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Konten dalam website ini memiliki hak cipta, verifikasi untuk izin penggunaan.
WhatsApp chat