Perawatan Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri – Halo sobat laborians, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. Sobat, dengan adanya lonjakan kasus covid-19 di masa pandemi ini, kini banyak pula penyintas covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri. Meskipun begitu, perawatan pasien covid-19 saat isolasi mandiri sangat diperlukan. Apa saja yang harus dilakukan ? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Obat Yang Perlu Diminum Pasien Isoman
Ketika anda harus melakukan isolasi mandiri, sebaiknya perhatikan obat-obatan yang akan anda konsumsi. Mengapa? Karena, ada obat yang perlu diminum dan juga dihindari oleh pasien isoman. Seperti apa?
Yuk perhatikan baik-baik. Jika anda mengalami demam, nyeri otot atau sakit kepala, sebaiknya minum paracetamol, dan minta petunjuk tenaga kesehatan terakhir dosisnya. Tak hanya asal minum, kita pun harus mengetahui betul dosis pemakaiannya. Dosis untuk orang dewasa umumnya 1 atau 2 tablet 500 mg, atau 1 tablet 650 mg, ini pun maksimal 4 kali dalam 24 jam. Anda pun harus memperhatikan jarak minumnya, yakni minimal 4 jam. Yang perlu diingat, untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan di bawah 50 kg, tanyakan dosis maksimun kepada tenaga kesehatan ya. Nah, mungkin anda juga akan merasakan sedikit demam, untuk menguranginya, bisa tempelkan kain basah di dahi kalian.
Jika Mengalami Infeksi Sekunder
Pada saat isolasi mandiri, terkadang virus covid-19 yang menyerang tubuh kita dapat menyebabkan infeksi sekunder. Apa itu infeksi sekunder? Infeksi sekunder merupakan adanya suatu proses infeksi baru yang muncul setelah sebelumnya terdapat infeksi yang lain. Infeksi sekunder sendiri seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dan terkadang, covid-19 yang berat dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur. Jika sudah begini, tenaga kesehatan biasanya dapat menyarankan antibiotik atau antijamur, dan yang terpenting jangan melakukan pengobatan sendiri.
Obat Yang Perlu Dihindari Pasien Isoman
Jika ada obat yang perlu diminum, tentunya ada juga yang perlu dihindari. Apa saja yang perlu dihindari?
Pertama, jangan pernah melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Karena, yang perlu kita garis bawahi, covid-19 sendiri disebabkan oleh virus. Dan antibiotik tidak berdampak pada virus.
Kedua, jangan juga melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. Mengapa demikian? Karena, penggunaan berlebihan steroid dapat berdampak serius dan mengancam nyawa termasuk infeksi mukormikosis atau jamur hitam.
Dilansir dari WHO, ada beberapa obat yang sangat menjadi perhatian akhir-akhir ini. Diantaranya obat penangkal virus, seperti hidroksiklorokuin, lopinavir, remdesivir, dan obat penangkal virus lainnya. WHO sendiri menyarankan, penggunaan obat-obat virus tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi dulu, karena dari beberapa obat tersebut belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa penggunaannya bermanfaat.
Jadi, jika ada keluarga atau kerabat anda yang kali ini sedang melakukan isolasi mandiri, sebaiknya bantu pantau mereka dalam proses konsumsi obatnya ya. Jangan sampai ada kesalahpahaman terkait kegunaan obat tersebut. Dan cara yang bisa dilakukan salah satunya adalah konsultasi dengan dokter.
Jangan lupa untuk selalu terapkan 5M yakni menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan sobat.
Baca Juga : Bio Safety Cabinet – Informasi Lengkap
Jika anda memiliki kebutuhan terkait alat laboratorium yang digunakan sebagai covid solution, PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium juga menyediakan berbagai kebutuhan tersebut. Untuk pertanyaan dan diskusi lebih lanjut, bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat kami sertakan di googlemaps.
Ditulis Oleh : DNA
Referensi : World Health Organization (WHO)
Sampai disini dulu artikel mengenai ” Perawatan Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri “. Bagaimana menurut anda? Bagikan pengalamannya di kolom komentar ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Semangat terus sobat laborians!