Mengenal Sindrom Pelana Kuda Pada Covid-19 – Halo sobat laborians, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. Sobat, covid-19 memang banyak menimbulkan gejala-gejala yang berbeda. Salah satunya adalah demam. Pada beberapa kasus, demam tersebut bisa menimbulkan sindrom pelana kuda. Bagaimana sindrom tersebut? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Sindrom Pelana Kuda Pada Covid-19
Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini banyak menimbulkan kejutan. Salah satunya pada gejala yang dirasakan oleh penderita covid-19. Apa itu? Ya, sindrom pelana kuda. Sindrom pelana kuda ini disebutkan juga dengan second week crash. Pada sindrom pelana kuda, kondisi demam seseorang yang sudah akan membaik tiba-tiba bisa saja drop dan memburuk lagi. Pada fase sindrom pelana kuda ini, Di pembuluh darah akan mengalami pelebaran. Hal inilah yang dapat menimbulkan adanya ruam atau bintik merah pada kulit.
Kondisi pelana kuda dapat bermacam-macam. Salah satunya pada minggu pertama, saat individu sedang bergejala, hal tersebut dapat menjadi kunci penting untuk dapat sembuh ataupun. Oleh karena itu, WHO pun mengeluarkan rekomendasi untuk pasien covid-19 yang terinfeksi oleh virus tanpa gejala, yakni cukup dengan isolasi mandiri selama 10 hari, lalubaru bisa dikatakan sembuh dan bisa lepas terlepas dari isolasi.
Pelana kuda memang sudah lama kita dengar. Pada kondisi pelana kuda, gejala -gejala yang akan mengalami kondisi yang naik turun. Di mana pada minggu kedua, kondisi pasien akan memburuk lagi secara tiba-tiba padahal sebelumnya pun sempat sudah membaik. Pada beberapa laporan kasus di Amerika Serikat, pasien covid-19 pada minggu kedua akan mengalami gejala-gejala diantaranya sesak napas, nyeri, demam tinggi hingga kelelahan yang ekstrem pada hari ke-5 sampai ke-10.
Dengan kondisi yang seperti ini, sebenarnya apa sih penyebab pelana kuda terjadi? Mari kita simak kelanjutannya.
Penyebab dan Mekanisme Kejadian
Banyak penyebab terjadinya sindrom pelana kuda ini. Bisa dari faktor keturunan, jaringan paru pasien, respon kekebalan atau imun yang berlebihan pada pasien covid-19. Meskipun masih jarang dibahas, sindrom pelana kuda ini sudah banyak menyerang penyintas covid-19. Gejala yang diderita pun biasanya berupa demam tinggi. Kalau sudah begini, apa yang bisa kita lakukan?
Tentu saja dengan meminum obat demam yang dianjurkan oleh dokter. Tak cukup dengan mengonsumsi obat, pasien covid-19 yang mengalami sindrom pelana kuda pun harus mengonsumsi banyak vitamin. Sumber vitamin yang dihasilkan pun bisa bermacam-macam, diantaranya dari bisa dengan sayuran dan buah-buahan. Sayuran bisa dengan brokoli, kale, ubi, paprika merah, bayam, lobak hijau ataupun yang lainnya. Untuk buah, anda bisa mengonsumsi stroberi, mangga, jeruk, apel, pepaya, jambu biji hingga kiwi.
Untuk anda yang sedang membaca artikel ini, jangan lupa untuk selalu terapkan 5M di masa pandemi ini ya, yakni mencuci tangan, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Baca Juga : Bio Safety Cabinet di Laboratorium
Jika anda memiliki kebutuhan terkait alat laboratorium yang digunakan sebagai covid solution, PT Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium juga menyediakan berbagai kebutuhan tersebut. Untuk pertanyaan dan diskusi lebih lanjut, bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat kami sertakan di googlemaps.
Ditulis Oleh : DNA
Sumber dan referensi : WHO, John Hopkins, 2021
Sampai disini dulu artikel mengenai ” Mengenal Sindrom Pelana Kuda Pada Covid-19 “. Bagaimana menurut anda? Boleh bagikan pendapatnya terkait artikel ini di kolom komentar ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Semangat terus sobat laborians!