Fungsi Alat PCR Selain Untuk Deteksi COVID19

Fungsi Alat PCR – Halo sobat labs, gimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Pada artikel kali ini penulis ingin share sedikit tentang penggunaan alat pcr. Judul artikel kali ini : Fungsi Alat PCR Selain Untuk Deteksi COVID19PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium menawarkan solusi lengkap alat laboratorium pcr. Untuk diskusi lebih lanjut silahkan hubungi whatsapp : 087777277740 atau telepon : 0251-7504679. Yuk kita lanjut baca artikel ini!

fungsi-alat-pcr-selain-untuk-deteksi-covid19
Ilustrasi jagung dengan rekayasa genetik

Fungsi Alat PCR dan Penanganan Covid-19

Di masa pandemi yang kini hampir melanda seluruh penjuru negeri, memang menjadi sebuah peristiwa yang tak dapat diprediksi. Ditambah lagi, kian hari kasusnya semakin menjadi. Di tengah kondisi yang tak menentu ini, seluruh lapisan masyarakat bak terkena terdampaknya. Salah satunya nakes, atau tenaga kesehatan. Yang menjadi garda terdepan dalam penanganan covid-19. Bicara covid-19, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan beberapa istilah-istilah baru, seperti rapid test, swab test, reaktif, non reaktif, hingga PCR.

Untuk yang terakhir, atau PCR, mungkin sudah tidak lagi menjadi sebuah istilah asing. Polymerase Chain Reaction atau sering disebut PCR sendiri merupakan merupakan teknologi yang mampu melipat gandakan secuplik fragmen DNA yang terdapat dalam komplek makromolekul genom dari berbagai sumber (hewan, tumbuhan, bakteri, dan virus) menjadi dua kali lipatnya secara enzimatis. PCR ini juga dikenal dengan tingkat sensitifitas yang cukup tinggi karena hanya membutuhkan secuplik sampel DNA saja untuk mendapatkan jutaan kopi DNA baru.

Baca juga : Informasi Lengkap Alat Lab PCR

Bagi penanganan covid-19, fungsi alat PCR memang menjadi sebuah instrumen yang diunggulkan dalam mendiagnosa pasien yang terpapar covid-19. Pemeriksaan menggunakan teknnik PCR diawali dengan sampel swab test yang didapat dari orofaring, nasofaring, atau sputum dan dijadikan pemeriksaan konfirmasi adanya covid-19 atau corona di dalam tubuh. Metode ini berfungsi mendeteksi adanya virus dalam tubuh pasien yang ditandai dengan reaksi rantai polimerase dengan primer atau probe yang khusus menargetkan genom SARS-CoV-2, sehingga jumlah cDNA SARS-CoV-2 dalam spesimen pasien dapat dihitung (Zhang et al., 2020).

Berbeda dengan rapid test yang bukan menjadi akurasi adanya virus tersebut, PCR memberikan hasil yang akurat dengan ditandai dengan kondisi positif atau negatif terpapar virus covid-19. Pemeriksaan rapid test antibody dilanjutkan dengan PCR dijadikan pertimbangan untuk menunjukkan paparan infeksi covid-19.

Fungsi Mesin PCR dalam Bioinformatika

PCR bukanlah teknologi yang baru dikalangan para peneliti, teknologi ini sudah ada sejak dulu. Pertama kali ditemukan oleh Kary Banks Mullis 32 tahun lalu, teknologi PCR telah merevolusi semua aspek biologi molekular di seluruh dunia. PCR kian hari kian menunjukkan keungulannya dalam dunia penelitian, termasuk dalam penelitian tanaman.

PCR yang merupakan salah satu teknik dari bioinformatika ini tak lepas dari perkembangan biologi molekul modern yang ditandai dengan kemampuan manusia untuk memahami genom, yaitu cetak biru informasi genetik yang menentukan sifat setiap makhluk hidup yang disandi dalam bentuk pita molekul DNA (asam deoksiribonukleat).

Kemampuan PCR tersebut juuga termasuk ke dalam teknik bioteknologi modern, mengapa demikian? Hal ini ditandai dengan kemampuan pada manipulasi DNA. Rantai atau sekuen DNA yang mengkode protein disebut gen. Gen ditranskripsikan menjadi mRNA, kemudian mRNA ditranslasikan menjadi protein. Protein disini juga disebut sebagai produk akhir yang bertugas menunjang seluruh proses kehidupan, antara lain sebagai katalis reaksi biokimia dalam tubuh (disebut enzim), berperan serta dalam sistem pertahanan tubuh melawan virus, parasit dan lain-lain (disebut antibodi), menyusun struktur tubuh dari ujung kaki (otot terbentuk dari protein actin, myosin, dan sebagainya) sampai ujung rambut (rambut tersusun dari protein keratin), dan lain-lain.

Rekayasa Genetika Pada Benih Jagung

Jika diawal kita membahas mengenai fungsi alat PCR dan kegunaannya sebagai alat deteksi covid-19, jauh sebelum itu PCR juga diketahui berperan penting dalam beberapa penelitian yang menggunakan tanaman sebagai objeknya, baik dalam replikasi DNA dari suatu tanaman maupun pengidentifikasi kemampuan tanaman dalam meghasilkan antibakteri dilihat adri nama bakteri yang dihasilkan.

PCR sangat lekat dengan metode teknik rekayasa genetika. Teknik rekayasa genetika di Indonesia sendiri sangat amat dibutuhkan tidak hanya bagi penelitian tapi juga memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mendapatkan informasi produk yang akan dibeli atau digunakan, termasuk produk PRG dan turunannya (Bahagiawati et al, 2015).

Seperti teknik uji kualitatif produk rekayasa genetika jagung yang pernah dilakukan Bahagiawati et al (2015), metode yang digunakan dalam penelitiannya tersebut menggunakan metode PCR kualitatif simplex (tunggal) dan ganda (duplex). Tujuan yang dilakukan peneliti adalah untuk membandingkan akurasi dan efisiensi benih jagung hasil persilsngsn dan non persilangan.

Yang kita ketahui, fungsi alat PCR dilihat dari teknisnya, memacu pada DNA dengan PCR memerlukan tujuh komponen yaitu (1)template/cetakan DNA yang akan diperbanyak, (2) enzim DNA polimerase tahan panas, (3) satu pasang primer, (4) dNTP, (5)kofaktor MgCl2, (6) larutan penyangga dan (7) air.

Metode Tahapan Kerja Alat PCR

ilustrasi-fungsi-alat-pcr-dalam-setiap-proses
Ilustrasi proses tahapan pada alat pcr

Kembali ke rekayasa genetika pada benih jagung. Penelitian tersebut diawali dengan isolasi DNA, benih jagung dikecambahkan pada media tanah yang telah disterilkan. Pada isolasi DNA, dibutuhkan templat DNA sebagai cetakan untuk pembentukan molekul DNA. DNA disini dapat berupa kromosom, fragmentasi ataupun plasmid.

Baca juga : PCR – Polymerase Chain Reaction : Pengertian, Fungsi, Tahapan

Kemudian masuk ke dalam teknik PCR tunggal dengan dilakukan nya amplifikasi, dilanjut dengan elektroforesis gel. Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi “menyaring” objek yang akan dipisah, sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah. Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga kestabilan objek elektroforesis gel. Elektrode positif dan negatif diletakkan pada masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.

Dari kesimpulan yang didapat pada penelitian tersebut, Pada penelitian ini, sebagai langkah awal dalam kegiatan deteksi PRG yang mengandung lebih dari satu gen. Kemampuan deteksi PRG atau Produk Rekayasa Genetika secara dupleks yang memiliki dua target yang akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi kegiatan evaluasi produk rekayasa genetika, terutama apabila sampel yang akan dideteksi pada sampel PRG memiliki banyak target.

Dari pemaparan tersebut, dapat kita ketahui bahwa cukup banyak fungsi alat PCR selain untuk mendeteksi covid-19 seperti yang kita kenal sekarang, terlebih di dalam dunia penelitian.

Keberadaa alat PCR ini akan sangat bermanfaat seiring berkembangnya zaman, seperti sekarang yang dipergunakan para peneliti dalam mengatasi pandemi, di masa yang akan datang pastinya akan terus ada pembaharuan dari alat yang satu ini yang tentunya dapat memiliki manfaat bagi banyak orang terutama dalam bidang medis maupun penelitian.

Sumber dan Daftar Pustaka

  • Gambar jagung dengan berbagai macam warna – sumber : pixabay
  • Ilustari gambar proses pada alat pcr – sumber : wikipedia-pcr
  • Budiarto, 2015. Polymerase Chain Reaction (Pcr) : Perkembangan Dan Perannya Dalam Diagnostik Kesehatan. Biotrends pusat Penelitian Bioteknologi Lipi. 6(2)
  • Bahagiawati, 2015. Teknik PCR Kualitatif untuk Deteksi Produk Rekayasa Genetika Jagung Event BT11 dan GA21 (Qualitative PCR Techniques for Detection of Genetically Modified Organism on Maize Event BT11 and GA21). Jurnal AgroBiogen 11(2):65–72.

Demikian artikel tentang Fungsi Alat PCR Selain Untuk Deteksi COVID19. Semoga bisa memberikan gambaran mengenai penggunaan alat pcr selain untuk deteksi covid19. Oh ya, jika dirasa diantara pembaca ada yang lebih mahir dalam penggunaan alat pcr dalam bidang tertentu, silahkan share dengan mengisi kolom komentar ya. Sekian dan tentu saja, terima kasih.

Ditulis oleh : DNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Konten dalam website ini memiliki hak cipta, verifikasi untuk izin penggunaan.
WhatsApp chat