Halo sobat labs! Jika pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang “Si Inframerah Pengidentifikasi – FTIR” dan “Fungsi FTIR – Fourier Transformed Infrared“. Maka pada artikel kali ini kita akan membahas “Cara Menggunakan FTIR – Fourier Transform Infrared“. By the way, kalau diantara sobat pembaca ada yang sudah ahli dalam proses menggunakan alat FTIR, tolong isi kolom komentar ya.
PT. Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium menjual alat FTIR(Fourier Transformed Infrared). Bagi anda yang membutuhkan alat ini, silahkan menghubungi kontak kami via WhatsApp : +6287777277740 atau Telepon (0251) 7504679 ke office kami. Link produk kami sertakan disini : Compact FTIR 311
Oke, kita lanjut ke pembahasan tentang cara menggunakan FTIR. Untuk penggunaan alat yang satu ini, memang terlihat cukup kompleks. Eits, tunggu dulu, penggunannya tidak sesulit yang dibayangkan kok, yuk kita bahas.
Dimulai dari menghidupkan alat, yang pertama harus dilakukan adalah menyalakan alat instrumen FTIR dengan menekan tombol on/off, kemudian buka software FTIR yang tersedia pada komputer, lalu klik kiri opsi “Measure” kemudian pilih “Measurement” lalu “initialize”. Tunggu hingga muncul tiga icon status berwarna hijau pada sebelah kanan layar, dan kemudian perangkat FTIR siap digunakan.
Selanjutnya tahapan yang harus dilakukan adalah mengukur sampel liquid atau kaca preparat. Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah dengan memasukkan holder, penopang yang mana terdapat sebuah lubang bulat pada bagian tengahnya. Kemudian, kita dapat memilih opsi untuk menyimpan data pada komputer. Seteleah itu masukkan nama ke dalam folder. Mengapa hal ini dilakukan? Karena dengan demikian, hasilnya aka tersimpan secara otomatis setelah dilakukan pengukuran.
Untuk hal yang satu ini, kita memang membutuhkan ketelitian yang tinggi nih sobat, jadi perhatikan baik-baik ya. Selanjutnya adalah mengukur background (BKG). Nah disini kita akan memperoleh spektrum BKG yang merupakan udara bebas. Kemudian mengukur background (BKG) yang dimana akan diperoleh spektrum BKG yang merupakan udara bebas dan gas CO2. Lakuka sebanyak 45 kali pengukuran, bila sudah, jangan lupa untuk masukkansampel yang berupa film / kaca preparat, lalu pasangkan pada holder, klik measure lalu klik sample. Lakukan sebanyak 45 kali pengukuran agar spektrum tampak lebih jelas dan rapi. Jangan lupa pula untuk memasukkan keterangan pada spektrum dengan cara klik kanan → Object Properties → Isi kolom description yakni angka bilangan gelombang pada peak yang diinginkan. Kurang lebih seperti ini nih sobat :
Calculate, lalu klik add peak, dan klik peak yang ingin diketahui bilangan gelombangnya, terakhir klik OK. Nah jika sudah, jangan lupa disimpan file tersebut dalam format PDF ya.
Perlu diketahui, FTIR ini tidak hanya dapat digunakan untuk sampel lliquid lho, tapi juga pada sampel cair dan padat. Nah untuk cair dan padat, penggunaannya berbeda nih sobat. Kira-kira dimana ya letak perbedaannya?. Yap, lubang peyimpanan sampel. Jika sampel liquid tadi berbentuk bulat, maka untuk sampel cair berbentuk persegi panjang, sedangkan sampel kering berbentuk silinder. Untuk proses selebihnya, kurang lebih mirip nih sobat.
Jadi, bagaimana? tidak sesulit yang dibayangkan bukan?. Karena tetunya, dalam setiap penggunaan alat di laboratorium terlebih dahulu kita harus memahami prosedur-proedur nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Demikian artikel tentang “Cara Menggunakan FTIR – Fourier Transform Infrared“, semoga bisa membantu anda yang akan menggunakan FTIR. Semangat terus ya, jangan pernah berhenti untuk belajar.
Penulis : DNA
Artikelnya membantu banget, jadi ngerti cara pake FTIR. Terima kasih artikelnyaa
Terima kasih kembali Kak Carol, untuk informasi yang lebih banyak jangan lupa baca artikel kami yang lainnya.
Gue tuh masih cupu banget soal alat lab, tapi berkat artikel ini jadi lebih paham. Trimakasih banyak ya!