Apakah Penderita Alergi Boleh Divaksin ? – Apakah penderita alergi boleh divaksin? Mungkin pertanyaan tersebut sempat terlintas di benak kita. Pasalnya, bagi seorang individu yang memiliki alergi terutama dengan komponen obat, bukan tidak mungkin akan mengalami reaksi-reaksi yang tidak diinginkan. Lalu, bagaimana jawabannya? Yuk simak pada artikel berikut ini.
Apa Itu Alergi ?
Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh terhadap suatu zat yang dianggap berbahaya. Penyebab dari alergi ini bisa bermacam-macam, mulai dari obat, makanan dan lain-lain.
Sebelum lanjut ke pembahasan mengenai penderita alergi ini, jika anda memiliki kebutuhan terkait alat laboratorium yang digunakan sebagai covid solution seperti Alat PCR, Reagen PCR dan Mesin Ekstraksi RNA. PT Andaru Persada Mandiri sebagai distributor alat laboratorium juga menyediakan berbagai kebutuhan tersebut. Untuk pertanyaan dan diskusi lebih lanjut, anda bisa hubungi WhatsApp : +6287777277740 atau Tel : (0251) 7504679. Link alamat kami sertakan di googlemaps.
Mengapa hal ini menjadi perhatian?
Karena, bukan tidak mungkin bahwa vaksinasi dapat menyebabkan alergi. Sehingga, calon penerima vaksin yang memiliki alergi berat terhadap suatu komponen vaksin, maka sebaiknya penerimaan vaksin tidak diberikan dulu.
Alergi Terhadap Obat dan Makanan
Ini dia yang menjadi pertanyaan banyak orang. Jika anda atau kerabat anda memiliki riwayat alergi makanan, obat, atau yang lainnya selain komponen di dalam vaksin, maka anda tetap boleh untuk divaksin. Berbeda jika anda memiliki riwayat alergi terhadap komponen vaksin tersebut.
Mengetahui Riwayat Alergi
Hal ini mungkin agak sulit. Tapi dari beberapa penelitian pada orang yang pernah memiliki reaksi setelah vaksin, didapatkan informasi sebagai berikut :
- Jika ada riwayat alergi pada dosis pertama, maka anda harus berkonsultasi dengan dokter, dan tidak boleh memutuskan sendiri untuk tindak lanjut dosis kedua.
- Jika pada dosis vaksin pertama, dan lengan menjadi merah, bengkak ataupun gatal, maka anda tetap bisa melanjutkan vaksinasi ke dosis kedua. Hanya saja jarak waktu dosis pertama dan kedua harus dikonsultasikan terlebih dahulu.
- Jika anda memang sudah mengetahui memiliki alergi komponen vaksin, maka tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat sebelum vaksinasi.
- Jika setelah vaksin anda mengalami anafilaksis ( syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat ). Anafilaksis ini umumnya muncul dalam 15 menit setelah dilakukan vaksinasi. Sehingga, jika hal ini terjadi pada anda, sebaiknya tunggu atau lakukan observasi minimal 15 menit pasca vaksinasi.
Jadi, apa kesimpulan yang bisa kita dapatkan?
Pertama, vaksin covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia dan seluruh dunia sudah terjamin aman. Kedua, bila anda memiliki riwayat alergi makanan, obat atau yang lainnya (selain komponen vaksin), itu artinya anda masih diperbolehkan untuk mendapatkan dosis vaksin tersebut.
So, jangan takut divaksin lagi ya sobat!
Baca Juga : Mengenal Trypanophobia dan Cara Mengatasinya
Bagi anda yang sedang membaca ini, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 5M ya, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Jika anda memiliki pendapat lain terkait artikel ini, boleh bagikan di kolom komentar ya.
Ditulis Oleh : DNA
Sampai disini dulu artikel mengenai ” Apakah Penderita Alergi Boleh Divaksin ? “. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Stay healthy guys!